- Diberkati untuk Memberkati

Sampah Harus Dirapikan Dulu

Pengalaman unik baru saja saya alami pagi ini.
Seorang petugas pemungut sampah kompleks komplain kepada saya karena sampah di depan rumah saya tidak dirapikan dahulu. Ia mengatakan bahwa semua sampah harus dirapikan, diikat baik-baik dalam karung, sebelum ia angkut. Saya perhatikan memang ada beberapa dus/kotak yang tidak dimasukkan dalam plastik atau karung, tapi karena memang bentuknya sudah dus/kotak besar :-). Karena jumlahnya cukup banyak, sehingga kelihatannya agak berantakan. Tentu saja, ada beberapa sampah kecil yang oleh pembantu saya tidak disatukan dan dimasukkan ke plastik atau karung, asumsi saya karena bentuk sampahnya itu 'satuan' sehingga mudah diangkut. Tapi ini sebuah ujian etos kerja buatnya, kata saya dalam hati. Mari kita lihat seberapa ia mencintai pekerjaannya dan seberapa ia ingin 'memberi lebih', kalaupun ini memang sudah lebih dari tugasnya.

Saya tantangin bahwa tugasnya adalah mengangkut sampah, entah rapi atau tidak, entah terbungkus rapi atau tidak. Yang uniknya, ia berkilah bahwa 'itu sudah aturan main', bahwa semua sampah harus dibungkus rapi untuk diangkut. Sampai di sini, saya sempat bingung jadi ingin kesal atau tertawa. Pertama dalam pikiran saya, sampai seberapa rapikah sampah harus diatur dan dipak sehingga pantas untuk diangkut? Kedua, sebegitu tinggikah kenyamanan yang kita inginkan dari sebuah pekerjaan, sehingga proses awalnya semua harus sudah beres atau semua harus sesuai dengan yang kita inginkan, semua harus ideal, semua harus disediakan, sehingga kita bisa memulai bekerja dengan nyaman? Yang lucu adalah begitu saya tantangin bahwa akan saya cek apakah benar-benar ada aturan main itu ke atasannya, ia pun ganti skenario dengan mengatakan bahwa ia 'hanya' minta karung agar bisa ia rapikan.

Saya juga jadi ingat sebuah interaksi saya dengan staf sebuah hotel di Medan saat saya ada seminar di sana. Ruangan seminar kami bersebelahan dengan sebuah seminar lain. Kami tiba 2 jam lebih awal, sehingga saya dan Tio, asisten saya, bisa mempersiapkan ruangan lebih baik. Ternyata, selain partisi pembatas tidak 'sound-proof' alias tembus suara, terlalu banyak lubang-lubang dan di partisinya sehingga tidak mungkin pembicara kedua ruangan ini bicara dan tidak saling terganggu satu sama lain. Pertama, saya panggil beberapa staf hotel untuk bantu 'menutup' dan merapatkan lubang2 sehingga kedua seminar bisa nyaman. Reaksi mereka dari bahasa tubuh mereka langsung mengirimkan pesan bahwa ini tidak menyenangkan. Sebelum bertindak apapun, salah satu nyeletuk, "Ini memang sudah begini, Pak!". Ada sedikit interaksi lanjutan saya dengannya berupa teguran dan nasihat, tapi saya lanjut bahas berikutnya. Kedua, saya perhatikan ternyata ruangan seminar yang berderet ada tiga. Uniknya, ruang ketiga yang letaknya di sebelah ruang seminar tetangga, dijadikan ruang makan. Padahal, semua ruang besarnya sama. Saya langsung usul ke manager nya untuk memindahkan ruang makannya ke tengah, menengahi kedua ruangan seminar, agar suara di kedua ruangan seminar tidak saling mengganggu. Anda bisa tebak reaksi para staf banquet saat mendengar saya 'mengusulkan' ini? Karena mereka memang telah bekerja keras untuk set up ketiga ruangan! Managernya pun di awal sangat terlihat keberatan, tapi ia lakukan juga. Akan panjang diperdebatkan salah siapa ketiga ruangan itu di set up demikian awalnya, sehingga sekarang harus diubah lagi. Atau mungkin salah saya karena bawel :-) Walhasil, kedua seminar berjalan dengan baik, dan gangguan suara sangat minim.

Para staf di atas bersikap normal seperti kita pada umumnya, yang ingin semuanya sudah teratur untuknya. Mereka hanyalah pekerja yang menginginkan kenyamanan tugas dan kemudahan mengerjakannya. Mereka ingin bisa dengan lebih mudah dan nyaman dalam bekerja.

Saya selalu ingat kata bijak berikut ini, yang memberikan saya promosi, kenaikan gaji yang bagus, dan menjadikan saya seperti sekarang ini, dan pasti juga membantu begitu banyak karyawan luar biasa di luar sana untuk sukses besar:
"Kalau kita tidak bersedia bekerja lebih dari bayaran kita, kita pun tidak akan pernah dibayar lebih dari apa yang kita kerjakan!"
Have a positive day!

Hingdranata Nikolay

0 comments:

Post a Comment