- Diberkati untuk Memberkati

Cinta Seorang Ibu...

Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berduadengan anak  satu-satunya. Suaminya  sudah  lama meninggal karena sakit. Sang ibu sering  kali  merasa  sedih memikirkan anak satu-satunya.

Anaknya mempunyai tabiat  yang  sangat  buruk  yaitu  sukamencuri, berjudi, mengadu ayam dan banyak lagi. Ibu  itu  sering  menangis  meratapi  nasibnya yang malang, Namun ia sering berdoa memohon kepada Tuhan: "Tuhan tolong sadarkan anakku yangkusayangi, supaya  tidak  berbuat  dosa  lagi. Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati"Namun  semakin  lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya,sudah sangat sering ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya.

Suatu  hari  ia  kembali  mencuri  di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap.  Kemudian  dia  dibawa ke hadapan raja utk diadili dan dijatuhi hukuman  pancung.  Pengumuman  itu  diumumkan ke seluruh desa,hukuman akan dilakukan  keesokan  hari  di depan rakyat desa dan tepatpada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi.Berita  hukuman  itu  sampai  ke telinga si ibu, dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdoa berlutut kepada Tuhan "Tuhan ampunianak hamba,  biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosanya."

Dengan  tertatih  tatih  dia  mendatangi  raja  dan  memohon supaya anaknya dibebaskan. Tapi keputusan sudah bulat, anakknya harus menjalani hukuman. Dengan hati hancur, si ibu kembali ke rumah. Tak hentinya dia berdoa supaya anaknya  diampuni,  dan  akhirnya  dia  tertidur karena kelelahan dan dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan.

Keesokan  harinya,  ditempat  yang  sudah  ditentukan,  rakyat berbondong2 manyaksikan  hukuman tersebut. Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah pasrah dengan nasibnya.Terbayang  di  matanya wajah  ibunya  yang  sudah tua, dan tanpa terasa ia menangis menyesali perbuatannya. Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Sampai  waktu  yang  ditentukan  tiba,  lonceng belum juga berdentang sudah lewat  lima menit dan suasana mulai berisik, akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang.

Ia  mengaku  heran  karena  sudah  sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara  dentangnya  tidak  ada.
Saat mereka semua sedang bingung, tiba2 dari tali  lonceng itu mengalir darah Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat. Dengan jantung berdebar2 seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah. Tahukah anda apa yang terjadi?

Ternyata  di  dalam  lonceng  ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran  darah,  dia  memeluk  bandul  di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng  tidak  berbunyi, dan sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur di dinding lonceng. Seluruh  orang  yang  menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata. 

Sementara  si  anak  meraung  raung  memeluk tubuh ibunyayang sudah diturunkan,  menyesali  dirinya  yang  selalu  menyusahkan ibunya. Ternyata malam  sebelumnya  si  ibu dengan susah payah memanjatke atas dan mengikat dirinya  di  lonceng  memeluk  besi dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya.

Demikianlah  sangat jelas kasih seorang ibu utk anaknya. Betapapun jahat si anak, ia tetap mengasihi sepenuh hidupnya. Marilah kita mengasihi orang tua kita  masing  masing  selagi  mereka masih hidup dan kita  masih mampu,  karena mereka adalah sumber kasih dan rahmat Allah bagi kita di dunia ini...

You might also like:

0 comments:

Post a Comment