- Diberkati untuk Memberkati

FORMULA PERNIKAHAN BAHAGIA

"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati...Kasih (Kasih Tuhan di dalam kita) tidak memaksakan haknya atau jalannya sendiri, karena ia tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak mudah tersinggung atau penuh kecemasan atau penuh kemarahan dan tidak menyimpan kesalahan orang lain [tidak menghiraukan kesalahan yang dideritanya]. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu...Kasih tidak pernah gagal..." (1 Korintus 13:4-8).
Para suami-istri, saya ingin anda untuk mengetahui bahwa berjalan di dalam kasih satu dengan yang lainnya adalah inti dari pernikahan yang baik. Pepatah lama yang mengatakan, "Apa yang baik untuk angsa betina baik juga untuk angsa jantan" dapat diterapkan ke dalam pernikahan. Untuk mendapatkan rumah tangga yang bahagia, anda berdua harus mengembangkan suatu kebiasaan untuk berjalan di dalam kasih Tuhan.
Hal itulah yang akan membuat pernikahan anda menjadi diberkati. Hal itu akan membuat anda untuk mengalami hidup yang baik--kehidupan yang layak untuk dijalani. Tuhan ingin agar anda dapat menjalani hari-hari kehidupan dan pernikahan seperti sorga di muka bumi ini. Dan hal itu adalah mungkin...ketika anda melakukan semuanya sesuai dengan jalan Tuhan dan mematuhi segala perintahNya.
Saya tahu hal itu adalah mungkin karena Ken dan saya telah menikah selama lebih dari 43 tahun, dan kami tidak pernah lebih bahagia daripada sekarang ini! Semakin lama kami hidup bersama, semakin baik keadaan kami karena kami telah mencapai kesepakatan mengenai bagaimana kami menjalani hidup kami. Sekarang kami berdua memiliki pandangan yang sama-- dalam hampir segala hal!
Hasilnya benar-benar merupakan hari-hari seperti sorga di muka bumi ini. Ken dan saya ingin agar anda mengalami hal itu juga. Kami ingin agar anda memiliki rumah tangga dan keluarga yang bahagia dan diberkati. Kami ingin mendorong anda untuk mengetahui bahwa semuanya itu mungkin ketika anda menerapkan prinsip-prinsip dasar yang ada di dalam Alkitab.

Di dalam Firman Tuhan, ada yang saya anggap sebagai formula pernikahan bahagia. Hal ini dapat kita temukan di dalam 1 Korintus 13. Ayat Alkitab ini mengajarkan banyak hal kepada kita mengenai berjalan di dalam kasih. Ayat 1-2 menyingkapkan betapa pentingnya kasih itu. Di situ dikatakan:  "Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna."
Jika kita tidak memiliki kasih, kita tidak dapat menjadi orang dewasa secara rohani. Kita mungkin memiliki karunia-karunia roh yang bekerja di dalam hidup kita, tetapi jika kita tidak memiliki kasih dan tidak berjalan di dalam kasih satu dengan yang lainnya--kita sama sekali tidak berguna! Semua yang kita lakukan tidak ada gunanya!
Sepenting itulah kasih itu. Jadi kita harus mengerti bagaimana untuk berjalan di dalam kasih. Pertama-tama, kita harus menyadari bahwa kasih Tuhan tidak mementingkan diri sendiri. Apakah anda pernah menyadari bahwa orang-orang yang mementingkan dirinya sendiri tidak pernah bahagia? Dan inilah sebabnya: Mereka selalu berpikir mengenai diri mereka sendiri dan bukannya memikirkan orang-orang lain. Mereka selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan diri mereka sendiri dan mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Alkitab mengatakan kepada kita bahwa dengan memberi-lah, kita dapat menerima (Lukas 6:38). Orang-orang yang tidak mementingkan diri sendiri berjalan di dalam kasih dan selalu mencari jalan untuk dapat memberkati orang lain (termasuk pasangan hidup mereka). Mereka menabur kasih dan mereka akan menuai kasih. Orang-orang ini akan hidup di dalam kebahagiaan, sukacita dan damai.
1 Korintus 13:5 mengatakan bahwa kasih "tidak memaksakan haknya atau jalannya sendiri, karena ia tidak mencari keuntungan diri sendiri" (The Amplified Bible). Memaksakan jalan kita sendiri bukanlah cara kita berjalan di dalam kasih. Satu kunci yang penting untuk memiliki pernikahan yang bahagia adalah tidak mementingkan diri sendiri--hal itu akan membuat segala perbedaannya! 

SESUAIKAN DIRI! 
Kunci yang lain untuk mengembangkan pernikahan yang hebat adalah dengan belajar untuk menyesuaikan diri. Efesus 5:21-22 dalam terjemahan The Amplified Bible mengatakan, "Rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus. Hai isteri, tunduklah (patuhlah dan sesuaikan dirimu) kepada suamimu [sebagai layanan] seperti kepada Tuhan."
Ken dan saya sangat berbeda ketika kami pertama menikah, dan kami harus belajar bagaimana untuk saling merendahkan diri satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, kami berdua harus melakukan apapun yang dibutuhkan untuk dapat memiliki pernikahan yang bahagia! Kami harus menyesuaikan diri.
Saya yakin kami tidak sendirian di dalam hal ini. Seseorang seringkali menikahi orang lain yang memiliki kepribadian yang sangat berbeda dari dirinya sendiri. Saya rasa saya tahu mengapa hal itu adalah benar di dalam kehidupan kami--saya membutuhkan Ken dan dia membutuhkan saya. Dia mampu melakukan banyak hal, dan saya mampu melakukan hal-hal yang lainnya. Kami benar-benar merupakan dua manusia yang berbeda yang memiliki cara berpikir dan cara bertindak yang berbeda. Kami harus menyesuaikan diri satu dengan yang lainnya dan belajar untuk menghargai perbedaan kami. Anehnya, setelah bertahun-tahun kami justru bertumbuh menjadi semakin mirip!
Saya berani untuk berkata bahwa jika saya tidak dapat menyesuaikan diri, Ken dan saya tidak akan tetap bersama sekarang ini. Kemampuan dan kerelaan untuk menyesuaikan diri adalah satu hal yang dibutuhkan untuk dapat tetap hidup bersama. Bagi saya sepertinya banyak istri-istri muda sekarang ini yang belum mempelajari betapa pentingnya hal ini. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa para istri harus "menyesuaikan diri" kepada suami mereka. Tetapi sekarang ini orang-orang memiliki pola pikir yang egois. Menundukkan dan menyesuaikan diri bukanlah sesuatu yang telah diajarkan kepada para wanita dari generasi ini.
Akan tetapi, Alkitab mengatakan, "Rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus" (Efesus 5:21). Ini bukanlah ayat untuk para istri saja! Kita harus belajar untuk mengalah satu dengan yang lainnya di dalam kasih Tuhan. Di sini saya tidak menyuruh istri untuk tunduk kepada suami yang memukulnya dan berlaku kejam kepada anak-anak mereka, atau perilaku apapun yang sejenis dengan itu. Saya sedang berbicara mengenai suatu sikap tunduk yang merupakan perilaku yang dilakukan-dan-diterima di dalam kehidupan sehari-hari. Ini bukanlah sesuatu yang dapat dipelajari dalam semalam. Saya tidak selesai belajar untuk menyesuaikan diri setelah minggu pertama saya menikah, tetapi saya mempelajarinya setelah bertahun-tahun. Utamakanlah perilaku menyesuaikan diri di dalam kehidupan anda. Relalah untuk tunduk satu dengan yang lainnya. Hal itu adalah bagian dari perjalanan kasih anda. Hal itu adalah bagian dari pernikahan yang bahagia.

PRAKTEKKANLAH KASIH TUHAN
Di dalam pernikahan anda harus mempraktekkan berjalan di dalam kasih Tuhan. Hal itu tidak datang secara natural, tetapi secara supernatural selagi anda mematuhi Roh Kudus dan Firman yang tertulis. 1 Korintus 13 adalah acuan kita untuk kasih. Dan ayat 5 mungkin adalah ayat pernikahan yang paling hebat yang pernah saya temui mengenai bagaimana untuk berjalan di dalam kasih. Di situ dikatakan kasih "tidak mudah tersinggung atau penuh kecemasan atau penuh kemarahan...[tidak menghiraukan kesalahan yang dideritanya]" (The Amplified Bible).
Ayat ini sangat membantu saya ketika saya baru mulai belajar untuk berjalan di dalam kasih! Sekarang, ayat ini sudah tertanam di dalam roh saya. Ayat ini bahkan tidak lagi menjadi sukar untuk dilakukan--ayat ini telah menjadi cara hidup. Ketika saya pertama kali membaca ayat ini bertahun-tahun yang lalu dan ayat ini menjadi pewahyuan bagi saya, saya menuliskan ayat ini di atas kertas-kertas kecil dan menempelkannya di tempat-tempat yang dapat saya lihat.
Ketika saya hendak marah, saya akan berkata, "Aku berjalan di dalam kasih. Aku tidak mudah tersinggung atau penuh kecemasan atau penuh kemarahan." Saya melakukan hal tersebut secara berulang-ulang sehingga akhirnya saya belajar untuk tidak memberikan tanggapan di dalam kemarahan. Saya melakukan apapun yang dibutuhkan untuk menerapkan firman tersebut di dalam kehidupan saya! Sekarang, firman tersebut masih membantu saya untuk tetap berada di dalam jalurnya. Ketika saya mulai marah dan menyerah kepada emosi, saya memikirkan ayat tersebut. Saya rasa adalah perlu untuk menaruh 1 Korintus 13 di depan anda setiap saatnya--saya telah melakukannya! Sebagai hasilnya, hidup saya telah diubahkan.
Ingatlah,anda harus mempraktekkan kasihTuhan.Ada orang-orang yang mempraktekkan kemarahan. Mereka marah kepada semua orang dan segala hal yang ada di sekeliling mereka. Kemarahan telah menjadi kebiasaan di dalam kehidupan mereka. Sebagai anak-anak Tuhan yang lahir baru, kebiasaan kita harusnya adalah untuk menyerah kepada sifat dari Roh Tuhan di dalam kita. Sifatnya adalah kasih--kita harus memutuskan untuk menyerah kepadanya!

KASIH MEMAAFKAN
Kasih tidak menyimpan dendam. Kasih tidak mudah tersinggung atau penuh kecemasan atau penuh kemarahan. Kasih memaafkan. Jika anda ingin untuk memiliki pernikahan yang bahagia, anda harus saling memaafkan. Seseorang pernah berkata bahwa dengan menolak untuk memaafkan seseorang  kemudian berharap agar anda akan baik-baik saja adalah sama seperti meminum racun dan berharap agar orang lain yang mati. Bukan itu caranya. Dengan tidak memaafkan, anda tidak menyakiti orang lain--tetapi menyakiti diri anda sendiri. Akan tetapi, ketika anda memaafkan, anda dibebaskan.
Memaafkan adalah bagian yang sangat penting dari kasih. Kita dapat menjadi terbiasa dalam memaafkan karena Tuhan telah begitu banyak memaafkan kita. 1 Korintus 13:13 dalam terjemahan The Amplified Bible mendefinisikan kasih sebagai "rasa sayang yang sejati bagi Tuhan dan manusia yang bertumbuh dari kasih Tuhan untuk dan yang ada di dalam kita." Selagi kita mengasihi Tuhan, kita mampu untuk mengasihi orang-orang yang ada di sekeliling kita, bahkan ketika hal itu tidak mudah.
Mungkin adalah sulit untuk dipercayai, tetapi di dalam tahun-tahun awal pernikahan kami Ken sering melakukan sesuatu yang saya tidak sukai. Ketika itu, saya sedang belajar untuk berjalan di dalam kasih, jadi bukannya marah secara terbuka, saya hanya tidak akan memberikan tanggapan, walaupun sebenarnya saya benar-benar jengkel sekali! Saya tidak memaafkan. Dengan tidak memberikan tanggapan saya hanya menutupi ketidaktaatan saya pada Firman. Tetapi saya mengetahui kebenarannya, dan begitu juga Tuhan. Anda lihat, berjalan di dalam kasih bukanlah masalah hanya menahan lidah anda saja.
Hal itu berarti tidak mudah tersinggung atau penuh kecemasan atau penuh kemarahan. Artinya adalah tidak menghiraukan kesalahan yang kita derita. Kasih adalah apa yang ada di dalam hati anda. Saya mempelajari hal tersebut. Saya menemukan bahwa ketika saya tidak menanggapi di dalam kasih saya menjadi musuh terburuk dari diri saya sendiri. Tidak ada orang yang keluar sebagai pemenang dengan cara tetap berada di dalam perselisihan. Di dalam pernikahan, adalah penting sekali bagi suami dan istri untuk berjalan di dalam kasih dan menghormati pendapat pasangannya. Sekarang, Ken dan saya adalah bukti yang hidup bahwa hal itu adalah mungkin. Akan tetapi, kami tidak dapat berada di tempat sekarang ini di dalam pernikahan kami jika kami berdua tidak bertekad untuk mematuhi Firman yang berhubungan dengan kasih.
Berjalan di dalam kasih adalah hukum kita. Hal itu adalah perintah bagi kita. Kita tahu bahwa kita tidak dapat menyenangkan Tuhan jika kita tidak mengasihi semua orang--termasuk satu dengan yang lainnya. Jadi jika anda menemukan diri anda menjadi mudah tersinggung atau penuh kecemasan atau penuh kemarahan, anda tahu bahwa anda berada di luar kehendak Tuhan. Semudah itu saja. Pilihlah untuk memaafkan dan berjalan di dalam kasih, dan milikilah pernikahan yang bahagia!

ARTIKAN FIRMAN SECARA HARAFIAH--LAKUKANLAH!
Untuk memperbaiki pernikahan anda--kehidupan anda--anda harus mengartikan Firman Tuhan secara harafiah dan benar-benar melakukan apa yang dikatakannya. Ken dan saya sudah menjadi orang-orang Kristen yang dipenuhi dengan Roh Kudus selama beberapa waktu sebelum kami menemukan kebenaran ini. Tentu saja, bagian dalam kami telah diubahkan pada saat kami lahir baru. Tetapi, kami tidak langsung mengalami perubahan luar yang berarti di dalam kehidupan kami. Kami masih tetap egois, sengsara dan terkalahkan. Ketika kami mulai mengartikan Firman secara harafiah dan menerapkannya ke dalam kehidupan kami barulah kehidupan kami berubah secara dramatis.
Kami telah belajar untuk menempatkan 1 Korintus 13 ke dalam hati kami, mengucapkannya lewat mulut kami dan mengharapkan diri kami untuk naik ke standar tersebut. Apakah kami selalu mengerjakan apa yang dikatakannya? Tidak. Akan tetapi, semakin kami menyerah kepadanya, semakin kami mengalami kemajuan. Setelah bertahun-tahun, kemampuan kami untuk berjalan di dalam kasih semakin bertambah. Ketika kami keluar dari kasih, kami segera bertobat. Kami menolak untuk tidak memaafkan dan mengijinkan adanya perselisihan di dalam kehidupan kami. Kami menolak untuk membuka pintu tersebut kepada musuh kami.
Berjalan di dalam kasih Tuhan mengunci musuh kita yang datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan di luar pintu. Kasih membuka pintu kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah datang agar anda "mempunyai hidup dan menikmati hidup" (Yohanes 10:10, The Amplified Bible).
Jika anda ingin memiliki kehidupan yang baik dan bahagia, dan anda menginginkan berkat-berkat Tuhan untuk mengalir ke dalam kehidupan anda, maka ikutilah dan kejarlah kasih Tuhan dengan penuh semangat. 1 Korintus 14:1 mengatakan, "Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh kasih itu [jadikanlah itu tujuanmu, pencarianmu yang besar]..." (The Amplified Bible).
Mengejar kasih dengan penuh semangat adalah jalan yang saya anjurkan kepada semua orang. Menurut 1 Korintus 13:5-7, kasih "tidak menyimpan kesalahan orang lain...Ia menutupi segala sesuatu..." Artinya tidak ada suatu apapun yang akan melewati jalan anda yang tidak dapat ditaklukkan oleh kasih.
Pikirkanlah itu. Ketika anda berjalan di dalam Firman Tuhan dan tetap menjaga perintah kasih, semua pintu untuk segala yang baik terbuka--dan semua pintu untuk kejahatan tertutup! Iblis tidak akan memiliki tempat untuk bekerja di dalam kehidupan anda. Patuhi Firman dan segalanya akan baik untuk anda. Jika anda melakukan apa yang Tuhan katakan, anda akan menjalani hidup yang baik dan panjang.
Kasih sangat berkuasa. Alkitab mengatakan, "Kasih tidak pernah gagal." Jika anda berjalan di dalam kasih, anda juga tidak akan gagal. Ketika anda mengikuti jalan Tuhan, anda sedang menuju kehidupan terbaik yang mungkin anda alami! Segalanya--termasuk memiliki pernikahan dan rumah tangga yang bahagia--bergantung pada berjalan di dalam kasih.

Note:
Ini bukanlah terjemahan resmi yang disetujui oleh Kenneth Copeland Publications. Diterjemahkan atas
seijin Kenneth Copeland Ministries, Locked Bag 2600, Mansfield Delivery Center, QLD 4122, Australia.
Believer's Voice of Victory, November 2005 [copyright year], Kenneth Copeland Publications

0 comments:

Post a Comment