- Diberkati untuk Memberkati

BENCANA DI ZAMAN AKHIR

"Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. . . . 
Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
. . . Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." (Matius 24:6-8,42,44)

Bencana tanah longsor dan banjir lumpur di Wasior-Papua, badai Megi menyerang Laut Cina Selatan yang menyebabkan beberapa kota di Taiwan maupun pantai Cina tenggelam dan mengalami kehancuran bahkan di pantai Cina lebih dari 160.000 penduduk diungsikan ke tempat yang lebih aman. Tidak lama kemudian gempa dan tsunami di Mentawai dan terakhir hujan Debu karena meletusnya gunung Merapi yang mendatangkan ratusan orang meninggal dan hilang. Inilah berita-berita yang kita baca di surat kabar pada hari-hari ini. Ada apa dengan bumi dan alamnya tempat kita hidup dan bermukim?

Bencana-bencana Alam
Disebut mengerikan memang mengerikan kenyataan hadirnya bencana-bencana alam maupun kependudukan dalam beberapa dasawarsa terakhir. Memang bencana alam sudah ada sejak dulu, namun percepatannya dan kerapatan terjadinya akhir-akhir ini termasuk di Indonesia memang mengerikan sekali. Bencana perang antar kerajaan dan bangsa terjadi di banyak bagian dunia seperti Afghanistan, Irak, Palestina, bahkan di beberapa negara Afrika ethnic cleansing yang diiringi pemerkosaan ramai-ramai sering terjadi. Kelaparan sudah terjadi secara masal di negara-negara Afrika, baik disebabkan karena perang saudara maupun kekeringan yang disebabkan anomali cuaca yang aneh dan pemanasan global, sedangkan kelaparan karena bencana banjir juga terjadi termasuk di luar Afrika di areal luas seperti Bangladesh, Wasior Papua, dan lain-lainnya.

Ledakan gunung berapi & gempa bumi makin sering terjadi bukan saja di Amerika Latin (Haiti, Chili) tapi banyak terjadi di benua Asia dengan terjadinya tsunami yang menyebabkan banjir dan tanah longsor, baik di Pakistan, Bangladesh, Sri Langka, Thailand, Indonesia (a.l. Wasior, Mentawai, Merapi), dan di beberapa lokasi di Cina. Bencana alam bukan lagi merupakan bencana nasional tetapi sudah menjadi bencana global. Anomali cuaca dan pemanasan global telah menyebabkan banjir dimana-mana bahkan mencairnya es kutub-utara sampai berton-ton setiap hari sudah sewajarnya kalau mendatangkan kekuatiran banyak penduduk dunia karena setiap tahun makin bertambah parah. Kabar ini belum lengkap bila tidak dilengkapi dengan bencana yang datang dari angkasa, seperti antara lain meteor yang menabrak bumi dan ledakan di Matahari yang berdampak di bumi, dan belum lagi bahaya perang nuklir karena ambisi kekuasaan manusia. Isu ini menambah ketakutan banyak orang dengan hadirnya isu Kiamat di tahun 2012 yang disebabkan bencana di bumi maupun yang datang dari angkasa!

Zaman Akhir Sudah Mulai ?
Apakah Akhir Zaman sudah dekat? Kelihatannya begitu. Bayangkan 20 tahun lagi sebagian besar kota Jakarta diramalkan akan tenggelam dan suhu udara bumi akan naik yang menyebabkan banyak penduduk dunia tidak akan tahan panasnya udara yang secara sporadis saat ini sudah dialami bukan saja di Afrika yang terkenal dengan gurun Saharanya namun juga sudah melanda banyak kota di Eropa, di negara-negara yang memiliki tradisi empat musim yang secara rata-rata memiliki udara yang sejuk. Udara panas itu biasanya diiringi tragedi lain yaitu mencairnya es kutub utara yang mengakibatkan banyak kota pantai berpotensi tenggelam dalam waktu dekat.

Alkitab seperti ayat yang ditulis diatas memberikan indikasi bahwa memang Akhir Zaman sudah terlihat tanda-tandanya makin dekat, apalagi kalau kita belihat statistik terjadinya berbagai bencana yang fatal yang makin kesini makin cepat dan rapat terjadinya dan itu dari tahun-ke-tahun makin menjadi-jadi. Namun, Alkitab juga menubuatkan bahwa semua itu "barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru." Apakah yang kita perlu lakukan memasuki zaman akhir sebelum akhir zaman kita alami?

Beberapa Sekte abad ke-19 menghadapi gejala alam dan dunia berusaha meramalkan melalui para nabi mereka tahun-tahun terjadinya Akhir Zaman dengan cara mereka-reka angka-angka dalam Alkitab. Adventisme bahkan berani meramalkan tahun 1843 sebagai tahun akan terjadinya hal itu yang didahului kedatangan Yesus ke duakali, sekalipun meleset setelah diundur setahun, mereka tetap berkeyakinan bahwa tahun itu telah terjadi peristiwa tapi disurga. Saksi-Saksi Yehuwa yang awalnya terpengauh Adventisme bahkan menentukan tahun 1914 sebagai tahun kedatangan Kristus disusul perang Harmagedon, tahun mana kemudian digeser menjadi tahun 1918, 1925, 1975, ketika tetap tidak terjadi kemudian kembali pada tahun 1914 dengan pengertian baru bahwa Yesus memang sudah datang tapi dalam keadaan roh dan hanya diketahui para petinggi SSY saja. Gerakan Pentakosta dan Kharismatik tidak ketinggalan dalam semangat ramal-meramal ini, lebih-lebih pada tahun 1992 ramai dibicarakan isu 'Pengangkatan' yang setelah tidak terjadi apa-apa diundurkan menjadi tahun 1994 dan 1998, dan karena juga tidak terjadi apa-apa ada yang berani menafsirkan tahun 2002 sebagai saat 'Pengangkatan' itu. Belakangan ini beberapa kalangan gerakan ini
ramai-ramai mendukung tahun 2012 sebagai tahun datangnya 'Akhir Zaman'!

Berjaga-jaga dan Bersiap-sedia
Firman Tuhan menyebutkan agar kita tidak menghitung-hitung kapan terjadinya Akhir Zaman, sebab saat itu akan datang secara 'mendadak bagaikan datangnya kilat' (ayat-27) dan juga 'tak terduga ibarat datangnya pencuri pada malam hari' (ayat-43). Tetapi, Firman Tuhan memberitahukan agar kita berjaga-jaga dan bersiap-sedia pada saat 'tanda-tanda datangnya zaman akhir' dialami yang gejala-gejalanya disebutkan seperti a.l. 'datangnya bencana-bencana alam' (ayat-5-8), 'datangnya messias dan nabi palsu'(ayat-5,11), 'datangnya penganiayaan atas umat percaya' (ayat-9), 'kasih manusia yang menjadi dingin' (ayat-12), dan 'Injil Kerajaan diberitakan diseluruh dunia' (ayat-14). Saat itu juga tidak perlu dihitung-hitung kapan terjadinya karena disebutkan bahwa 'saat kedatangan Tuhan tidak kita ketahui' (ayat-42,44,50;25:13).

Lalu apa yang wajib kita perbuat? Dua kata kunci diberikan oleh Tuhan Yesus dalam Matius fasal 24 dan 25 pada ayat-ayat 24:42,44 dan 25:13 yaitu agar kita 'Berjaga-jaga,' dan agar kita 'Bersiap sedia' (25:10). 'Berjaga-jaga' dan 'Bersiap-sedia' merupakan sikap yang paling tepat menghadapi saat yang menggetarkan itu, ini dengan jelas dicontohkan dalam beberapa perumpamaan (Mat.24:45 – 25:1-46). Perumpamaan-perumpamaan mana mengingatkan kita agar kita 'tidak lengah dengan bermabuk-mabukan melainkan tetap menjalankan tugas' (24:45-51), agar kita 'seperti gadis-gadis yang bijaksana yang sekalipun tidak tahu saatnya tetapi berbekal iman yang cukup' (25:1-13), 'tetap setia mengamalkan setiap talenta yang diterimanya dari Tuhan' (25:14-30), dan 'mengasihi mereka yang terlebih hina' ibarat 'domba yang tulus dan rendah hati' (25:31-46).

Apakah hasil yang akan kita terima dari semua itu? Berbagai janji diberikan oleh Tuhan Yesus bagi para pemenang melalui perumpamaan-perumpamaan yang diberikan, yaitu: 'tidak akan dihukum tetapi akan diangkat dalam tugas yang lebih tinggi' (24:51,47); 'masuk dalam perjamuan kawin anak Domba' (25:10); 'dianugerahi tanggung jawab lebih besar' (25:21); 'diberkati dan diterima masuk dalam Kerajaan Allah' (25:34); dan pada akhirnya 'memperoleh hidup yang kekal' (25:46).

Akhirnya . . . . .
Marilah kita menyadari bahwa tanda-tanda zaman akhir yang kita baca sudah terlihat makin jelas realisasinya disekeliling kita saat ini, karena itu kita tidak perlu mengulang spekulasi sekte-sekte yang ingin tahu dengan menghitung-hitung kapan akan terjadinya karena itu tidak perlu dan sia-sia melainkan marilah kita benar-benar menyiapkan diri kita dengan tidak lengah dan tetap menjalankan tugas pelayanan, berbekal iman yang teguh, dan mengamalkan setiap talenta yang sudah diberikan kepada kita, dan menjalankan kasih kepada sesama terutama kepada mereka yang berkekurangan dan korban-korban bencana alam, agar kita layak untuk diangkat dalam kemuliaan-Nya dan diundang masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba, diberkati Tuhan dan masuk dalam Kerajaan Allah dan Hidup Yang Kekal.
A m i n !

0 comments:

Post a Comment