- Diberkati untuk Memberkati

Saudagar dan Hartanya

Tersebutlah seorang Saudagar pekerja keras yang kaya raya. Walaupun kaya, ia selalu tidak mempergunakan hartanya untuk keluarganya, yang justru dibuatnya hidup serba terbatas. Ia memperindah penampilannya di tengah masyarakat, dan sibuk menggali kehormatan di tengah orang-orang di negerinya sebagai seorang terkaya di negeri itu.
Tidak ada yang tahu dimana dan bagaimana ia menyimpan hartanya yang sangat banyak, karena itu anggota keluarganya yang sudah berusaha mencari untuk bisa dipergunakan pun tidak pernah berhasil.
Sampai suatu hari, seorang pelayannya terbangun di tengah malam, secara tidak sengaja melihat Sang Saudagar sembunyi-sembunyi memegang sekantung uang, menyelinap ke kebun di belakang rumah. Ia mengikuti Sang Saudagar secara diam-diam. Sang Saudagar terlihat menggali-gali tanah di kebun tersebut, lalu memasukan kantung uang yang dibawanya. Setelah menimbun kembali tanah untuk menutupi, Sang Saudagar masuk kembali ke dalam rumah.
Seminggu kemudian, terdengar teriakan histeris dan amarah yang sangat tinggi di dalam rumah. Sang Saudagar baru mengetahui, bahwa semua harta yang ditimbunnya di kebun telah raib, tanpa tersisa! Dia menuduh setiap orang di rumah itu telah mencuri hartanya! Di tengah amarah Sang Saudagar, istrinya bertanya, "Apakah ada bedanya harta yang kamu timbun dan tidak pernah bisa terpakai, dengan tidak ada harta sama sekali?"

Kita bekerja keras untuk harta, posisi, status, penampilan, kecantikan, ketampanan, dan lain-lain. Tapi bagaimana ini mempunyai makna tanpa bisa dinikmati bersama dengan orang-orang yang kita cintai dan mencintai kita?
Bagaimana semua ini berarti bagi orang-orang di sekitar kita?
Apa yang kita kejar dalam hidup? Apa yang kita inginkan dengan apa yang kita pikirkan dan lakukan saat ini?
Untuk siapa atau untuk apa semua itu?

0 comments:

Post a Comment