Kalau kita ditanya apakah yang berbahaya serius bagi hidup
kita, mungkin kita akan menjawab kecelakaan, intimidasi, perlakuan jahat dari
orang lain, ancaman teroris, Gereja ditutup dan sebagainya. Semua yang kita katakan tadi adalah hal-hal
yang merupakan faktor dari luar diri kita.
Satu hal yang pasti, apapun yang terjadi diluar diri kita, ALLAH yang
kita sembah jauh lebih besar dari semua bahaya tersebut. DIA pasti menjaga,
membela, melindungi dan menuntun kita kepada kemenangan demi kemenangan.
Amin! Bahaya yang serius yang mengancam
kehidupan anak-anak TUHAN sesungguhnya muncul karena persoalan yang muncul
dalam diri mereka sendiri.
Dalam nats
yang kita baca hari ini, kita melihat setidaknya ada empat tanda bahaya yang
harus kita cermati sebagai anak TUHAN:
Bahaya #1:
Jika kita
tidak lagi berseru kepada TUHAN (ay.5-6)
Selama kita
berseru kepada TUHAN –artinya hanya mengandalkan dia dalam hidup – maka selama
itu pula kita hidup dalam perlindungan dan penyertaanNya. Orang-orang
Israel
melupakan TUHAN selama beberapa waktu, sehingga perlindungan dan penyertaan
TUHAN hilang dari mereka. Hanya ketika
mereka kembali berseru, TUHAN tidak berlama-lama untuk segera menolong
umatNya. Jangan berhenti bercakap dengan
TUHAN, berseru kepada TUHAN, berdoa kepada TUHAN, karena sejauh mana engkau
membangun hubungan denganNya, demikianlah engkau berada dalam penyertaanNya..
Bahaya #2:
Jika hidup
kita lebih dipengaruhi oleh apa yang dikatakan dunia dibanding apa yang
dikatakan oleh TUHAN (ay.10)
Mari kita
cek keadaan kita sekarang: apakah kita lebih mendengarkan apa yang dikatakan
dunia atau mendengarkan apa yang dikatakan TUHAN dan firmanNya? Apakah kita masih percaya kepada tahayul-tahayul,
adat-istiadat, kebiasaan yang jelas-jelas bertentangan dengan firman
TUHAN? Apakah kita lebih peduli dengan
apa yang orang katakan mengenai kita atau apa yang TUHAN katakan mengenai diri
kita? Kita dipanggil untuk menjadi garam
dan terang dunia, yaitu memancarkan kebenaran dan kemuliaan KRISTUS diantara
semua orang. Kita dipanggil untuk
memberikan pengaruh dan bukannya dipengaruhi.
Dan kalau sampai kita akhirnya yang dipengaruhi oleh apa yang dikatakan
dunia, maka dapat dikatakan kita gagal dalam membangun iman/kehidupan rohani
kita.
Bahaya #3:
Jika kita memandang kehidupan ini dari sisi negatif saja (ay.12)
Orang yang bersungut-sungut, selalu
berpikiran negatif, susah percaya pada orang lain, selalu berprinsip ‘ada udang
dibalik batu’ terhadap setiap situasi, maka orang itu adalah orang paling
malang di dunia. Bagaimana kita
memandang apa yang terjadi dalam hidup, sangat menentukan bagaimana kita
bersikap dalam hidup. Sebagai anak-anak
TUHAN, kita memandang hidup ini – walaupun mungkin negatif – melalui pandangan
iman dan percaya bahwa ALLAH-lah yang memegang kendali dan rancanganNya atas
hidup kita adalah rancangan damai sejahtera, bukan kecelakaan, dan merupakan
hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11).
Jika anda mulai memandang segala sesuatunya secara negatif, bertobatlah
sekarang, karena artinya anda memandang dengan kemampuan anda yang terbatas,
dan bukan memandang dengan iman kepada DIA yang berkuasa atas segalanya. TUHAN memandang kita bukan sebagai pecundang,
tetapi sebagai pemenang dan sebagai pahlawan!
Bahaya #4:
Jika kita
hidup dengan mengandalkan kekuatan sendiri (ay.14-16)
Tanpa disadari, banyak dewasa ini
orang-orang yang mengandalkan dirinya sendiri. Padahal Yeremia 17:5 mengatakan ‘…terkutuklah
orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri...’
dan ayat 7 berkata ‘Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang
menaruh harapannya pada TUHAN!’ Banyak
dari anak-anak TUHAN khususnya, ketika persoalan hidup mencoba menghalangi,
mengambil tindakan pertama untuk mengatasinya dengan kekuatan sendiri. Ketahuilah bahwa dunia ini sedang mengarah
kepada kehancurannya, oleh karenanya kita perlu mengandalkan TUHAN dalam segala
hal. Karena ketika kita
mengandalkan TUHAN maka IA memberikan keamanan, ketenangan dan kemenangan dalam
hidup kita. Jangan terjebak dengan
pepatah dunia yang mengatakan bahwa ‘Tuhan menolong orang yang menolong dirinya
sendiri’. Itu sangat menyesatkan karena
bertentangan dengan prinsip Firman ALLAH dan pepatah itu sama sekali tidak
tertulis atau terinspirasi dari Alkitab.
Peneguhan
Marilah
kita melihat bagaimana diri kita sekarang.
Adakah salah satu dari keempat tanda diatas mulai tampak dalam hidup
kita? Jika ya, ambillah keputusan untuk
bertobat dan kembali kepada TUHAN.
Bangun hubungan yang baik dengan TUHAN, hidup dalam kebenaran firmanNya,
andalkan TUHAN dalam hidup ini dan percaya kepada segala janjiNya bagi hidup
kita. Bacalah bersama-sama Yesaya
48:17-19 sebagai peneguhan bagi dirimu. Amin.
[CS/2011]
Sumber: http://www.hmministry.com/
Sumber: http://www.hmministry.com/
0 comments:
Post a Comment