- Diberkati untuk Memberkati

BERBAHAYA! (Hakim-hakim 6:1-16)

Kalau kita ditanya apakah yang berbahaya serius bagi hidup kita, mungkin kita akan menjawab kecelakaan, intimidasi, perlakuan jahat dari orang lain, ancaman teroris, Gereja ditutup dan sebagainya.  Semua yang kita katakan tadi adalah hal-hal yang merupakan faktor dari luar diri kita.  Satu hal yang pasti, apapun yang terjadi diluar diri kita, ALLAH yang kita sembah jauh lebih besar dari semua bahaya tersebut. DIA pasti menjaga, membela, melindungi dan menuntun kita kepada kemenangan demi kemenangan. Amin!  Bahaya yang serius yang mengancam kehidupan anak-anak TUHAN sesungguhnya muncul karena persoalan yang muncul dalam diri mereka sendiri.

            Dalam nats yang kita baca hari ini, kita melihat setidaknya ada empat tanda bahaya yang harus kita cermati sebagai anak TUHAN:

  Bahaya #1: 
Jika kita tidak lagi berseru kepada TUHAN (ay.5-6)

            Selama kita berseru kepada TUHAN –artinya hanya mengandalkan dia dalam hidup – maka selama itu pula kita hidup dalam perlindungan dan penyertaanNya.  Orang-orang Israel melupakan TUHAN selama beberapa waktu, sehingga perlindungan dan penyertaan TUHAN hilang dari mereka.  Hanya ketika mereka kembali berseru, TUHAN tidak berlama-lama untuk segera menolong umatNya.  Jangan berhenti bercakap dengan TUHAN, berseru kepada TUHAN, berdoa kepada TUHAN, karena sejauh mana engkau membangun hubungan denganNya, demikianlah engkau berada dalam penyertaanNya..

Bahaya #2: 
Jika hidup kita lebih dipengaruhi oleh apa yang dikatakan dunia dibanding apa yang dikatakan oleh TUHAN (ay.10)

            Mari kita cek keadaan kita sekarang: apakah kita lebih mendengarkan apa yang dikatakan dunia atau mendengarkan apa yang dikatakan TUHAN dan firmanNya?  Apakah kita masih percaya kepada tahayul-tahayul, adat-istiadat, kebiasaan yang jelas-jelas bertentangan dengan firman TUHAN?  Apakah kita lebih peduli dengan apa yang orang katakan mengenai kita atau apa yang TUHAN katakan mengenai diri kita?  Kita dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia, yaitu memancarkan kebenaran dan kemuliaan KRISTUS diantara semua orang.  Kita dipanggil untuk memberikan pengaruh dan bukannya dipengaruhi.  Dan kalau sampai kita akhirnya yang dipengaruhi oleh apa yang dikatakan dunia, maka dapat dikatakan kita gagal dalam membangun iman/kehidupan rohani kita.
 
Bahaya #3: 
Jika kita memandang kehidupan ini dari sisi negatif saja (ay.12)

            Orang yang bersungut-sungut, selalu berpikiran negatif, susah percaya pada orang lain, selalu berprinsip ‘ada udang dibalik batu’ terhadap setiap situasi, maka orang itu adalah orang paling malang di dunia.  Bagaimana kita memandang apa yang terjadi dalam hidup, sangat menentukan bagaimana kita bersikap dalam hidup.  Sebagai anak-anak TUHAN, kita memandang hidup ini – walaupun mungkin negatif – melalui pandangan iman dan percaya bahwa ALLAH-lah yang memegang kendali dan rancanganNya atas hidup kita adalah rancangan damai sejahtera, bukan kecelakaan, dan merupakan hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11).  Jika anda mulai memandang segala sesuatunya secara negatif, bertobatlah sekarang, karena artinya anda memandang dengan kemampuan anda yang terbatas, dan bukan memandang dengan iman kepada DIA yang berkuasa atas segalanya.  TUHAN memandang kita bukan sebagai pecundang, tetapi sebagai pemenang dan sebagai pahlawan!

 Bahaya #4: 
Jika kita hidup dengan mengandalkan kekuatan sendiri (ay.14-16)

            Tanpa disadari, banyak dewasa ini orang-orang yang mengandalkan dirinya sendiri.  Padahal Yeremia 17:5 mengatakan ‘…terkutuklah orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri...’  dan ayat 7 berkata ‘Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!’  Banyak dari anak-anak TUHAN khususnya, ketika persoalan hidup mencoba menghalangi, mengambil tindakan pertama untuk mengatasinya dengan kekuatan sendiri.  Ketahuilah bahwa dunia ini sedang mengarah kepada kehancurannya, oleh karenanya kita perlu mengandalkan TUHAN dalam segala hal.  Karena ketika kita mengandalkan TUHAN maka IA memberikan keamanan, ketenangan dan kemenangan dalam hidup kita.  Jangan terjebak dengan pepatah dunia yang mengatakan bahwa ‘Tuhan menolong orang yang menolong dirinya sendiri’.  Itu sangat menyesatkan karena bertentangan dengan prinsip Firman ALLAH dan pepatah itu sama sekali tidak tertulis atau terinspirasi dari Alkitab.

 Peneguhan

            Marilah kita melihat bagaimana diri kita sekarang.  Adakah salah satu dari keempat tanda diatas mulai tampak dalam hidup kita?  Jika ya, ambillah keputusan untuk bertobat dan kembali kepada TUHAN.  Bangun hubungan yang baik dengan TUHAN, hidup dalam kebenaran firmanNya, andalkan TUHAN dalam hidup ini dan percaya kepada segala janjiNya bagi hidup kita.  Bacalah bersama-sama Yesaya 48:17-19 sebagai peneguhan bagi dirimu. Amin.  [CS/2011]

Sumber: http://www.hmministry.com/
           

0 comments:

Post a Comment