“TUHAN
ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid,
supaya
dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu.”
~ Yesaya 50:4a
“Memang lidah tak bertulang, tak
terbatas kata-kata… Tinggi gunung seribu janji, lain dibibir lain dihati…”
itulah sebaris bait lagu nostalgia lama yang pernah menjadi top hits sekitar
tahun 80 an.
Memang lidah tak bertulang, dalam
jaman yang semakin tidak menentu ini, lidah semakin sering digunakan menjadi
sebuah alat yang untuk tujuan-tujuan yang tidak baik. Jika kita menonton siaran
berita melalui media televisi, kita akan menemukan begitu banyak permasalahan
yang terjadi dalam kehidupan ini yang bersumber dari lidah. Sebut saja sebuah
kasus penistaan agama yang terjadi di Cikeusik dan Temanggung yang baru saja
terjadi pertengahan bulan Februari lalu, sebuah peristiwa yang mencoreng wajah
bangsa Indonesia yang dahulu dikenal sebagai bangsa yang ramah tamah dan cinta
damai ; bagaimana kita semua dipertontonkan perilaku orang-orang yang
menggunakan lidahnya sebagai alat kekerasan, sehingga mereka dapat memprovokasi
masa untuk merusak, membakar gedung bahkan membunuh manusia.
Sebagai murid KRISTUS, kita tentu
tidak boleh melakukan perbuatan-perbuatan yang demikian, bahkan sebagai murid, TUHAN
telah memberikan kepada kita lidah seorang murid, supaya dengan perkataan, kita
dapat membangun orang yang sedang letih lesu, patah semangat, berbeban berat,
sehingga mereka mendapatkan semangat yang baru.
Apa yang harus kita lakukan untuk memiliki lidah seorang
murid, sehingga orang lain diberkati oleh perkataan kita?
1.
Menjaga
lidah dari perkara yang jahat
“Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap
ucapan-ucapan yang menipu”. ~ Mazmur 34:14
Ada banyak sekali contoh lidah yang jahat, salah satunya ialah mengomel,
ada orang Kristen yang setiap hari pekerjaanya selalu mengomel, seolah tiada
hari tanpa ocehannya, selalu saja ada yang salah dimatanya, dan hal ini membuat
orang-orang yang ada disekitarnya menjadi “gerah” dan tidak mau berada dekat-dekat
dengan dirinya. Orang seperti ini tentu tidak memiliki lidah seorang murid,
karena perkataannya tidak memberikan semangat atau membangun orang lain, bahkan
sebaliknya menghancurkan orang lain. Kemudian ada juga GOSIP, gosip ini memang
perkara yang tidak mudah dihilangkan, ada banyak orang kristen yang tanpa sadar
ikut membicarakan hal-hal yang buruk tentang orang lain. Perlu anda sadari
bahwa gosip itu adalah dosa, ketika anda mulai membicarakan hal-hal yang buruk
tentang orang lain, tanpa sadar anda sudah memberikan penghakiman kepada orang
tersebut, padahal penghakiman adalah haknya TUHAN.
Diskusi:
Mari diskusikan
bersama, beberapa contoh lidah yang jahat yang kita temui dalam kehidupan
sehari-hari
2.
Miliki lidah
yang lembut
“Lidah lembut adalah pohon
kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.”
~ Amsal 15:4
Sebagai murid TUHAN, kita harus
memiliki lidah yang lembut dan bijaksana. Kata-kata yang lembut dapat
menenangkan hati yang galau dan banyak orang akan merasa diberkati.
Sesungguhnya banyak konflik / pertengkaran terjadi akibat dari penggunaan lidah
dengan cara yang salah, banyak orang bertengkar hanya karena masalah yang
sebenarnya sangat sepele, namun masalah yang sepele tersebut bisa menjadi
sangat besar karena dibarengi dengan kata-kata kasar yang keluar dari emosi yang
meluap. Kitab Yakobus menggambarkan lidah itu seperti api. Lihatlah api, betapapun kecilnya api namun
jika digunakan dengan cara yang salah dapat membakar hutan yang besar dan
banyak korban jatuh karenanya. Sebaliknya,
masalah yang besar akan dapat diselesaikan dengan mudah jika kita
menggunakan kata-kata yang lembut dan menenangkan hati. Karena itu milikilah
lidah yang lembut dan bijaksana sehingga melalui perkataan kita, orang merasakan
damai sejahtera dan sukacita surgawi. Namun lembut juga bukan berarti lemah,
didalam kelembutan juga harus terdapat ketegasan prinsip dan dalam menyampaikan
ketegasan itu harus disertai dengan kebijaksanaan.
3.
Berikan lidahmu
dikuasai TUHAN.
“Lalu kata Musa kepada TUHAN:
"Ah, TUHAN, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau
berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat
lidah." Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: "Siapakah yang membuat
lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang
melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN? Oleh sebab itu, pergilah, Aku
akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan." ~ Mazmur
66:17
Dalam ayat ini kita melihat bagaimana Musa mencoba berdalih kepada TUHAN
untuk tidak melakukan perintahNya yaitu berbicara kepada raja mesir firaun
untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan. Musa menggunakan alasan “sebab
aku berat mulut dan berat lidah” tetapi lihat apa jawaban TUHAN : “Siapakah
yang membuat lidah manusia?” Hal ini
menunjukan bahwa TUHAN adalah Allah yang berkuasa atas lidah, sebab Dialah yang
menciptakan lidah manusia. Hendaknya dalam menggunakan lidah, setiap hari kita
harus menyerahkannya kedalam penguasaan TUHAN, penggunaan lidah yang tidak
diserahkan kedalam penguasaan TUHAN akan membawa kita jatuh kedalam berbagai
masalah dan pencobaan. Salah satu cara agar lidah kita dikuasai oleh TUHAN
adalah dengan banyak memuji dan menyembah TUHAN, banyak berbahasa Roh dan
mengucapkan janji TUHAN dalam hidup kita.
Kesimpulan
Lidah adalah
bagian kecil dari anggota tubuh manusia yang memiliki peranan sangat besar
dalam perjalanan kehidupan. Lidah dapat digunakan untuk tujuan yang baik atau
merusak, tergantung dari manusia yang menggunakannya. Sebagai murid YESUS kita
harus menggunakan lidah lidah kita sebagai alat untuk menyatakan kasih,
sehingga dengan demikian nama TUHAN dipermuliakan.
TUHAN Kaulah pengharapanku
Ku percaya hanya kepadaMu
Yesus Allah perlindunganku
Engkau yang s’lalu ku puji
Reff : Mulutku penuh dengan pujian
KepadaMu ya Yesus TUHAN
S’panjang hari ku b’ri penghormatan
KepadaMu ya Allahku
0 comments:
Post a Comment