- Diberkati untuk Memberkati

Pemimpin Yang Tidak Mengalami Kemajuan Rohani ( 1 )



Beberap pemimpin lebih dari yang bersedia kita akui, tidak mengalami kemajuan rohani dan tidak bertumbuh lagi. Mereka telah dididik dan dilatih untuk bertanggung jawab atas pertumbuhan orang lain dan menghabiskan hidup mereka untuk memenuhi kebutuhan orang lain, tetapi tidak membuat hidup mereka sendiri bertumbuh.

Sepuluh karakteristik pemimpin yang tidak mengalami kemajuan rohani adalah:

1.       Pemimpin yang tidak mengalami kemajuan rohani menghindari hubungan dengan tanggung jawab pribadi.
Para pemimpin semacam ini menghindar dari orang-orang. Mereka memiliki suatu derajat pemisahan dari orang-orang yang membuat mereka tidak bertanggung jawab kepada siapa pun. Sering kali, kekristenan telah menciptakan pemisahan semacam ini dan mencoba membenarkannya sebagai suatu yang alkitabiah, yang merugikan gereja, dunia dan khususnya sang pemimpin.
Sudah cukup lazim bahwa, ketika saya menyampaikan perlunya bersikap jujur dan transparan serta saling mengaku dosa satu sama lain, orang-orang keberatan jika para pemimpin melakukan hal ini. Namun, Alkitab jelas berkata bahwa para pemimpin harus memberi teladan kejujuran dan keterbukaan agar dapat diikuti oleh sesamanya. (Lihat 1 Petrus 5:2-4, 2 Timotius 2:20-26, Yakobus 5:16, 1 Yohanes 1:5-10). Para pemimpin rohani tidak hanya harus memiliki kehidupan yang terbuka dan jujur, tetapi juga harus mudah ditemui dan bertanggung jawab sehingga mereka dapat memimpin orang lain untuk masuk dalam kehidupan rohani yang sehat.
Oleh karena merasakan tekanan untuk terlihat sempurna, banyak pemimpin menyembunyikan kegagalan mereka dibalik pintu yang tertutup dan topeng berupa senyuman. Oleh karena itu, dunia tidak mempercayai bahwa berita yang kita sampaikan adalah kebenaran karena mereka mencium adanya rahasia yang disembunyikan. Mereka bahkan senang membongkar kemunafikan tersebut. Menyingkirkan topeng dan bersikap mudah ditemui menghalangi keinginan dunia un tuk menyerang pemimpin gereja dan juga menyingkirkan halangan besar yang membuat orang-orang yang belum percaya tidak menghargai berita yang kita sampaikan.

2.       Pemimpin yang tidak mengalami kemajuan rohani jarang menerapkan kebenaran firman Allah terhadap dirinya sendiri secara pribadi.
Banyak pemimpin Kristen telah menempuh pendidikan dan menjadi ahli Alkitab sehingga mereka yakin bahwa tidak ada lagi yang perlu mereka pelajari.
Pemimpin semacam ini tidak lagi membaca firman Allah untuk memperoleh wawasan bagi kehidupan mereka, tetapi menerapkan firman Allah itu kepada masalah yang dialami orang lain. Mereka membaca Alkitab hanya untuk menemukan solusi bagi masalah yang dihadapi orang lain dan bukan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri yang muncul di pikiran mereka.
  
(Dirangkum dari buku Organic Leadership, Neil Cole)

0 comments:

Post a Comment