- Diberkati untuk Memberkati

TAHUN AYIN BETH 5772



Tanggal 28 September 2011 setelah jam 6 sore, orang Yahudi akan masuk dalam tahun yang baru; dari tahun 5771 ke tahun 5772. Dari Tahun Ayin Aleph ke Tahun Ayin Beth.

Selama beberapa tahun ini Tuhan sudah mengungkapkan kepada kita tentang angka “70”. Para nabi juga mendapatkan bahwa itu berbicara tentang sebuah mata, yaitu mata Tuhan dan mata kita.

Mazmur 32:8, “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.” Mata Tuhan tertuju kepada kita dan Dia akan mengajar dan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh. Dia mau menuntun dan memberi nasehat kepada kita.

Kalau kita melihat keadaan dunia sekarang, kita mendengar banyak berita seputar dunia usaha atau bisnis, banyak orang yang tidak tahu apa yang harus dilakukan. Tetapi janji Tuhan bagi kita semua adalah mata Tuhan tertuju kepada kita dan Dia mau menuntun, mau mengajar dan mau menunjukkan jalan apa yang harus kita tempuh.

Tetapi untuk itu ada syaratnya dan sekarang ini berbicara tentang mata kita. Yaitu mata kita ha-rus senantiasa tertuju kepada Dia. Seperti Tuhan Yesus, apa yang Tuhan Yesus katakan, apa yang Tuhan Yesus perbuat, semua itu yang Dia lihat dan yang diajar oleh Bapa. Ini penting!

Hari-hari ini mata kita harus senantiasa tertuju kepada Dia. Tidak ada lagi yang namanya “mata keranjang” atau “mata duitan”, apalagi “mata-mata”, tetapi mata kita senantiasa tertuju kepada Dia. Amin!

Angka “72” disebut “Ayin Beth”. Angka “2” itu “Beth” yang artinya Bait atau Rumah. Dan Tuhan memberikan pesan kepada kita tentang rumah ini melalui1 Kor 6:19–20,  “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”

Pada waktu Saudara percaya dan mengaku Yesus adalah Tuhan, maka Roh Kudus masuk ke dalam hati kita. Dikatakan bahwa tubuh ini adalah bait Roh Kudus dan tubuh ini bukan milik kita sendiri. Tubuh kita adalah milik Tuhan Yesus, karena sudah dibeli dan harganya sudah lunas dibayar! Dibeli dari siapakah?

Sebelum kita mengenal Tuhan Yesus dan belum percaya kepadaNya, tubuh ini miliknya iblis! Pada waktu kita mengaku Yesus sebagai Tuhan, saya membayangkan seperti ini :
Tuhan Yesus datang kepada iblis yang dulu menjadi tuan saya dan Tuhan berkata, “Iblis, Aku beli Niko dari tanganmu! Ini Kubayar!” Dia berikan darah-Nya dan di dalam darah ada nyawa, artinya Tuhan Yesus memberikan nyawa-Nya sendiri.

Tuhan katakan kepada Iblis, “Sudah lunas ya! Aku sudah beli Niko dari tanganmu, harganya sudah lunas dibayar. Niko sekarang bukan milik kamu, tetapi Niko menjadi milik-Ku!” Demikian pula berlaku buat Saudara dan Saudara sebutkan nama Saudara seperti itu!

Ada berapa banyak yang mengerti bahwa Roh Kudus ada di dalam kita? Itu artinya Saudara adalah milik Tuhan Yesus!

Mungkin ada yang terlanjur bicara seperti ini, “Tangan .. tangan saya sendiri, mulut .. mulut saya sendiri, mata .. mata saya sendiri, uang .. uang milik saya sendiri. Saya bisa pakai sesukanya saya kan?” Hati-hati! Ini adalah pemikiran yang sangat tidak benar, sebab seluruh tubuh kita, bagian yang manapun, semuanya milik Tuhan Yesus! Karena itu Firman Tuhan berkata,“Muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”

Jadi kalau Saudara ditanya apa tujuan hidup Saudara, jawabannya jelas, yaitu untuk memuliakan Tuhan dan tidak ada yang lain. Jangan pikir yang macam-macam, seperti, “Saya harus cari uang .. saya harus kaya .., dsb”. Sebab tujuan hidup kita di dunia ini adalah untuk memuliakan Tuhan! Roma 11:36, “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”

Tuhan Yesus pernah berkata, “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.” (Yoh 15:8)

Salah satu ciri orang yang mau memuliakan Tuhan dalam hidupnya, adalah dia selalu berpikir: “Apa pun yang saya katakan .. apa pun yang saya lakukan, apakah itu menyenangkan hati-Nya Tuhan atau tidak?” Semuanya dia timbang, apakah itu menyenangkan hatinya Tuhan atau tidak. Dan orang yang yang mau menyenangkan Tuhan akan selalu berkata, “Tuhan, aku mau menyenangkan hatimu!”

DOA YABES

Ada 3 pokok doa yang dinaikkan Yabes (1 Taw 4:10). Dan saya percaya itu sebetulnya pokok doa yang sering kita naikkan juga.

1. Kiranya Tuhan memberkati aku berlimpah-limpah.
  Apakah Saudara suka berdoa seperti itu? Saya juga berdoa seperti itu.
2. Kiranya Engkau memperluas daerahku.
 Apakah Saudara sering berdoa seperti itu? Berdoalah seperti itu! Jangan sungkan-sungkan. Katakan misalnya, “Tuhan, perluas visi saya! … Tuhan, perluas pekerjaan saya! … Tuhan, perluas toko saya! … Tuhan, perluas usaha saya! … Tuhan, perluas pelayanan saya!”
3. Kiranya tangan-Mu menyertai dan melindungi aku dari malapetaka sehingga kesakitan tidak menimpa aku.

  Jika Saudara berdoa seperti itu, artinya kita sama. Karena saya pun berdoa seperti itu, tetapi ada satu yang ingin saya katakan kepada Saudara, ternyata ketiga pokok doa yang dinaikkan Yabes dikabulkan Tuhan! Apakah Saudara juga mau doanya dikabulkan semua seperti Yabes? Amin!

Apa yang menjadi rahasianya? Alkitab katakan, Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; … (1 Taw 4:9). Mengapa Yabes lebih dimuliakan? Jawabannya, karena dia memuliakan Tuhan!

Nyanyian Daud yang ditujukan kepada Tuhan dalam Mazmur 18:26–27, “Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela, terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit.”

Saudara, perkataan ini lama ada di pikiran saya. Saya sering mendengar dan melihat bagaimana seseorang itu di-‘belat-beliti’ Tuhan, mereka selalu berkata,“Saya tidak pernah menyangka kalau peristiwa yang jelek seperti ini bisa terjadi dalam hidup saya. Saya sudah proteksi dengan ini dan itu tapi tetap saja lolos dan terjadi seperti sekarang”. Jangan sampai di’belat-beliti’ Tuhan.

• Biarlah Saudara menjadi orang yang setia dan tidak melakukan hal-hal yang tercela.
• Biarlah Saudara menjadi orang yang suci dan tidak menjadi orang yang bengkok, sebab kepada orang yang bengkok Tuhan akan berlaku ‘belat-belit’.

Dan saya berdoa, tidak ada yang bengkok di tempat ini, semua setia, semua tidak bercela dan semuanya suci. Amin!


0 comments:

Post a Comment