- Diberkati untuk Memberkati

Woman Leadership #2

BERSAHABAT DENGAN RESIKO

Sudah menjadi tradisi turun temurun, bahwa orangtua membiarkan - bahkan memberikan kesempatan kepada anak-anak laki-laki untuk melakukan tindakan yang mengandung resiko tinggi dengan dalih membuat mereka kelak menjadi laki-laki pemberani. Dilain pihak, anak-anak perempuan diajarkan untuk selalu menaati peraturan dan bertindak sesuai dengan tata krama atau sopan santun yang berlaku dalam masyarakat. Tanpa disadari, perempuan pun mulai membangun dinding disekelilingnya untuk menciptakan lingkaran yang aman dan nyaman (comfort zone) bagi kehidupannya. Bahkan perempuan yang sudah sukses dalam pekerjaannya seringkali membatasi diri dalam mengambil resiko, jika hal tersebut berarti mereka harus keluar dari zona kenyamanan.

Besar kecilnya zona kenyamanan tergantung dari tiap-tiap individu. Semakin sedikit resiko yang berani diambil dalam hidup sehari-hari, semakin sempit lingkaran zona kenyamanan seseorang. Demikian juga sebaliknya, semakin banyak resiko yang berani diambil, semakin lebar zona kenyamanan yang diciptakan. Keberanian mengambil resiko ini tergantung pada kebiasaan masa kecil.

Secara otomatis laki-laki akan memiliki zona kenyamanan yang lebih lebar dari perempuan. Akibat pola pendidikan yang diterimanya, perempuan menciptakan pembatasan-pembatasan diri yang akan `melarangnya' melakukan tindakan beresiko. Namun sesuai dengan kemajuan jaman, di era modern sekarang ini makin banyak perempuan yang berani dan penuh percaya diri keluar dari lingkaran tradisional yang mengungkungnya.

Sebuah bukti nyata bahwa perempuan MAMPU untuk merubah hidupnya jika mereka MAU merubah sikap, keluar dari zona kenyamanan dan menantang diri untuk mendobrak dinding-dinding pembatasan diri yang sudah diciptakannya.

Setiap langkah mengandung RESIKO didalamnya. Kalau selama ini kita belajar (dan diajarkan) untuk takut terhadap resiko dan selalu menghindarinya, sekarang adalah waktu untuk beralih menjadi bersahabat dengan resiko. Karena resiko adalah sebuah kesempatan untuk mengubah diri dan memperlebar zona kenyamanan. Karena resiko adalah kemauan untuk mencoba perilaku atau pola pikir yang baru dan berbeda. Semakin banyak resiko yang kita ambil, semakin besar kesempatan kita untuk berhasil. Dan semakin banyak keberhasilan yang kita alami, akan membangkitkan kepercayaan diri yang makin tinggi.

Jadikanlah pengalaman menghadapi resiko sebagai pengalaman yang menyenangkan. Tanamkan dalam diri Anda bahwa setiap kali Anda merasa takut dalam melangkah atau merasa tidak nyaman akan suatu keadaan, Anda sedang tumbuh. Anda sedang mempelajari hal yang baru tentang Anda sendiri, bagaimana Anda menyesuaikan diri dan memahami potensi diri dengan lebih baik lagi.

Jadi sekali lagi - kalau biasanya kita memandang Resiko sebagai halangan dan rintangan yang mencegah kita meraih keberhasilan, mulai sekarang mari kita jadikan Resiko sebagai sahabat dan teman seperjuangan. Mengambil resiko adalah kesempatan untuk membangun rasa percaya diri dan menampilkan diri di mata orang lain sebagai sosok yang perlu diperhitungkan.

Anda akan mengenali resiko-resiko besar saat Anda menemuinya, karena Anda akan dapat merasakannya. Anda akan merasa nervous, takut sekaligus bergairah yang akan menyebabkan ketegangan pada perut Anda, mungkin anda juga akan merasa pusing. Anda mungkin berperang melawan diri sendiri karena ingin lari menjauh darinya.

Semakin berat beban yang Anda rasakan, besar kemungkinannya Anda sedang menghadapi Resiko yang sangat penting yang harus Anda ambil karena dia adalah langkah berikutnya menuju kesuksesan.

Ada pepatah mengatakan:

Behind every successful Man is a Woman…
Behind every successful Woman is Herself.

Selamat bersahabat dengan Resiko.

TETAP SEMANGAT DAN SUKSES

Hana Kristiono

0 comments:

Post a Comment