- Diberkati untuk Memberkati

MENGAPA ENGKAU TERTEKAN HAI JIWAKU

“Mengapa engkau tertekan hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku ? Berharaplah kepada  ALLAH! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan ALLAH-ku. “ ~ Mazmur 43 :5
  

Hari-hari ini banyak orang Kristen kehilangan sukacita dalam menjalani hidup karena berbagai tekanan persoalan, masalah, pergumulan dalam keuangan, keluarga, pekerjan, bisnis, usaha sehingga membuat kepala pening, strees dan tidak tenang dalam hidupnya.  Beban persoalan yang makin berat, pikiran yang makin ruwet berikutnya jiwanya tertanggu, dalam jiwa ada tekanan dan beban yang membuat jiwanya menjadi tertekan dan tidak ada sukacita.

Dalam konteks ayat diatas Daud juga sedang dilanda badai kehidupan yang sangat menyesakkan jiwanya oleh karena perbuatan dan tindakan-tindakan orang yang tidak adil, tidak saleh, para penipu dan musuh-musuhnya yang terus mengejar dirinya, hal ini membuat jiwanya makin tertekan.  Jiwa yang tertekan membuatnya sulit untuk mengerti kehendak dan tuntunan TUHAN, masuk dalam hadirat TUHAN, menerima visi TUHAN dan hilang sukacita serta kegembiraan dalam hidupnya.  Oleh sebab itu apa yang harus dilakukan ketika jiwa tertekan oleh berbagai persoalan ?
 
1.    Berharaplah pada TUHAN.

Terkadang ALLAH memakai masalah-masalah untuk menarik kita lebih dekat, lebih mengerti dan mengetahui akan Diri-Nya.  Pengalaman-pengalaman yang paling indah, intim dan mendalam adalah dalam masa-masa yang sulit, beban berat dan seolah ditinggalkan oleh-Nya.  Daud memaksa jiwanya untuk tidak tertekan dengan cara : ditengah masa-masa yang sukar itu supaya berharap kepada TUHAN.  Ketika keadaan dan situasi tidak bisa dipahami dan dimengerti maka mata kita hanya terfokus kepada TUHAN (memandang TUHAN).  Itu jauh lebih bermakna dari pada mata yang tertuju kepada persoalan.  Berharap, bersandar, bergantung sama dengan mengandalkan TUHAN untuk menolong, melepaskan dan memberi kemenangan atas setiap kemelut persoalan hidup kita, TUHAN YESUS adalah pengharapan yang tidak mengecewakan bagi kita.

2.    Mengucap Syukur untuk setiap Peristiwa.

Sikap dan respon atas pergumulan kita juga menyebabkan jiwa kita makin tertekan, jika kita makin membiarkan amarah, emosi, bersungut-sungut, protes, kecewa kepada TUHAN maka jiwa kita makin tertekan.
I Tesalonika 5:18, ucapkanlah syukur dalam segala hal katakan memalui mulut kita; “TUHAN aku mengucap syukur” untuk maslah yang besar ini. Mengucap syukur adalah bukti bahwa kita bisa menerima dan memahami bahwa apapun yang terjadi adalah seijin TUHAN dan membawa kebaikan bagi kita. Masalah itu hanya bungkusnya saja dan didalamnya ada kebaikan dan berkat TUHAN.
 
3.    Percaya Mujizat Masih Ada.

Yakinkan dirimu dan percaya bahwa persoalan itu adalah cara TUHAN untuk memberikan mujizatNya bagi kita.  Apapun penyebab masalah itu, percaya bahwa didalamnya pekerjan-pekerjaan ALLAH akan dinyatakan dalam hidup kita.
Roma 4:18-19  “Abraham sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun kepercayaannya tidak menjadi lemah, dan tetap percaya Allah sanggup melakukan mujizat atas dirinya.”  Penuhi hati kita dengan kepercayaan akan janji Firman TUHAN yang merupakan kepastian jawaban dan dasar kebenaran bahwa TUHAN sanggup menolong dan melakukan mujizat bagi kita. 

Mujizat masih ada, buat apa jiwa kita tertekan ? Percaya saja pada firman-Nya maka TUHAN YESUS akan melakukan perkara ajaib ditengah persoalan kita.
 
Peneguhan
Jiwa kita tertekan oleh berbagai persoalan dan masalah yang menghimpit kehidupan kita.  Tetapi ditengah masa-masa yang seperti itu, jangan didiamkan dan dibiarkan makin tertekan.  Berubahlah dengan membuat kita berharap kepada TUHAN, mengucap syukur dan percaya bahwa mujizat masih ada bagi kita, maka tekanan itu akan berubah menjadi sukacita dan kegirangan. 

0 comments:

Post a Comment