- Diberkati untuk Memberkati

Ditundukkan Oleh Kebaikan Tuhan


Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya Tuhan; Engkau memagari dia dengan dengan anugerah-Mu seperti perisai. (Mazmur 5:13)


 Raja kedua Israel Raja Daud adalah seorang pemimpin besar, tetapi ia banyak membuat kesalahan. Ia berzinah dengan Betsyeba dan kemudian memerintahkan suaminya, Uria, agar dibiarkan dalam peperangan yang mengakibatkan kematiannya. Walaupun demikian, pada saat Daud bertobat dan meminta pengampunan, Tuhan mengampuninya dan memberikannya permulaan yang baru. Alkitab memuji Daud dengan berkata, “Ia adalah orang yang diperkenankan Tuhan” (lihat 1 Samuel 13:14; Kisah Para Rasul 3:22). Bagaimana ini bisa terjadi?
 
Daud tidak memusatkan perhatiannya pada kesalahan-kesalahannya atau pada hal-hal yang ia lakukan dengan salah. Tidak, ketika ia tidak taat kepada Tuhan atau membuat pilihan-pilihan salah, ia menyesal untuk hal-hal itu dan kembali ke jalan yang benar; ia kemudian terus hidup dengan cara kemurahan. Daud menulis, “Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku.” (Mazmur 23:6). Perhatikanlah , ia sedang mengharapkan kebajikan dan kemurahan, bukan sebagian waktu itu, melainkan seluruh hidupnya. Saya suka The Message menerjemahkannya: “kemurahan dan kebaikan Tuhan mengejar kemanapun aku pergi.” Sikap Daud adalah, “Aku tidak dapat melarikan diri dari hal-hal baik dari Tuhan!”

Daripada mengharapkan yang buruk, mengapa tidak mulai mengharapkan berkat-berkat Tuhan mengejar anda? Daripada hanya mengharapkan untuk sekedar mampu menjalani kehidupan, mulailah mengharapkan kebaikan Tuhan memenuhi anda.

Kemurahan hati Tuhan dapat membawa anda keluar dari kesukaran-kesukaran anda dan mengubah kesukaran-kesukaran itu untuk kebaikan. Daud berkata, “Kemurahan Tuhan menghalangi musuh-musuhku menang atasku.” Alkitab penuh dengan teladan-teladan orang yang sangat membutuhkan pertolongan, tetapi kemudian kemurahan Tuhan turun keatas mereka dengan suatu cara yang baru, menyediakan apapun yang mereka butuhkan.

Seluruh bumi akan dihancurkan oleh air bah, dan Tuhan memberikan kepada Nuh tugas untuk membangun sebuah bahtera yang sangat besar, belum lagi mengumpulkan binatang-binatang. Tidak di ragukan lagi, Nuh tergoda untuk putus asa. Tetapi mengagumkan, Alkitab berkata, “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan.” (Kejadian 6:8). Dengan kata lain, Tuhan berkenan kepada Nuh, sehingga kemurahan Tuhan turun keatasnya dengan suatu cara yang baru, dengan memberikannya kesanggupannya luar biasa. Tuhan menolongnya, dan ia sanggup membangun bahtera itu untuk menyelamatkan keluarganya, binatang-binatang dan dirinya sendiri.

Pikirkanlah Rut. Ia adalah seorang janda yang hidup di negeri asing saat negerinya mengalami kelaparan yang sangat parah. Rut dan mertuanya, Naomi, praktis kelaparan, jadi Rut pergi ke ladang setiap hari dan berjalan dibelakang penuai, sambil memungut butir-butir gandum yang tidak mereka pungut. Rut mendapat belas kasihan dari Boas, pemilik lading itu (lihat Rut 2:10), sehingga Boas memberitahukan para pengerja-pengerjanya untuk meninggalkan banyak butir gandum dengan sengaja bagi Rut. Perhatikan lagi, kemurahan Tuhan datang selama krisis, dan tak lama kemudian, keadaan Rut dan Naomi berubah, dan kebutuhan-kebutuhan mereka disediakan dengan berlimpah.

Yusuf adalah teladan alkitabiah yang lainnya tentang seorang yang mendapatkan kemurahan Tuhan dalam kesukaran.  Ia dijual kedalam perbudakan di Mesir, diperlakukan tidak adil dan dirugikan. Tetapi Alkitab  berkata, “Kemurahan Tuhan ada atas Yusuf.” (lihat kejadian 39:5, 21, 23). Tidak peduli apapun yang dilakukan orang lain terhadapnya, ia semakin makmur. Bahkan pada saat ia dituduh secara tidak adil melakukan pemerkosaan dan dilemparkan ke dalam penjara, ia maju terus. Kemurahan Tuhan akhirnya membuatnya dilepaskan, dan ia diberi tanggung jawab atas urusan pertanian Mesir.

Dalam tiap-tiap teladan ini, kemurahan Tuhan turun ke tengah-tengah pencobaan, ke tengah-tengah tantangan hidup. Saat anda sedang melalui masa-masa sukar—saat, seperti Yusuf, seseorang memperlakukan anda dengan tidak adil; atau seperti Rut, anda sedang mengalami kesulitan keuangan; atau seperti Nuh, seluruh dunia anda sedang runtuh—daripada putus asa dan mengembangkan sikap yang muram, lebih dari sebelumnya, anda harus memilih mempunyai cara berpikir kemurahan. Mulailah hari ini. Sekaranglah saatnya untuk mengizinkan kenaikan Tuhan menundukkan diri anda. Mulailah menyatakan dan mengharapkan kemurahan Tuhan dinyatakan di tengah-tengah tantangan-tantangan kehidupan anda hari ini.

Doa hari ini untuk Kehidupan Terbaik Anda Sekarang:

Tolonglah aku, Bapa, untuk belajar hidup dengan cara berpikir kemurahan, dengan mengharapkan yang terbaik, dengan menantikan keberhasilan dari pada kegagalan, dengan melihat hal-hal baik daripada yang jahat. Bahkan di tengah-tengah kesukaran-kesukaran, aku akan bertekad untuk percaya bahwa aku akan mendapat kemurahan-Mu, dan Engkau akan membawaku keluar sebagai pribadi yang lebih kuat, lebih baik dan lebih berkemenangan.

Sumber: Bacaan Harian Dari Your Best Life Now, Joel Osteen

0 comments:

Post a Comment