Jadi siapa yang berada di dalam
Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang.
(2 Korintus 5:17)
Tetapi
Phyllis berkata, “Aku menolak untuk mewarisi gaya hidup ini kepada anak-anakku.
Aku akan membuat perubahan dalam hidupku. Aku akan memenuhi tujuan hidup yang
diberikan Tuhan. Aku akan menjadi orang yang Tuhan inginkan.” Ia mulai
mempercayakan hal-hal yang lebih besar dan baik, dan mengharapkan kebaikan
Tuhan yang adikodrati. Ia mengembangkan suatu mentalitas “can-do”
(dapat-melakukan) dan menolak untuk menyerah.
Phyllis
mendapat suatu pekerjaan di kantin sekolah sebagai pengumpul tiket makanan.
Pekerjaan itu bergaji minimum, dan walaupun Phyllis bersyukur untuk itu, ia
mengetahui bahwa Tuhan mempunyai hal-hal yang lebih baik tersedia baginya. Ia
mempunyai suatu impian yang lebih besar bagi kehidupannya, sehingga ia kembali bersekolah dan mendapat
ijazah sekolah menengahnya, tetapi ia masih tidak puas. Ia bekerja sepanjang
hari di sekolah dan kemudian mengikuti kelas-kelas di perguruan tinggi pada
malam hari, akhirnya ia lulus dengan penghargaan. Phyllis masih tidak puas, ia
kembali ke sekolah dan mendapat gelar master.
Hari
ini, Phyllis tidak lagi mendapat bantuan sosial; ia adalah seorang kepala
sekolah di daerah yang sama dengan sekolah dimana dahulu ia mengumpulkan
tiket-tiket makanan. Ia melakukan bagiannya, dan Tuhan melakukan bagian-Nya.
Seperti
Phyllis, hari-hari terbaik anda ada di depan anda. Tuhan ingin melakukan lebih
banyak dibanding yang bahkan anda minta atau pikirkan, jadi jangan puas dengan
kejayaan-kejayaan masa lalu, dan jangan tertambat dalam kubangan
kegagalan-kegagalan masa lalu.
Mulailah
mempercayai hal-hal yang lebih besar dan baik. Jika anda tidak berpikir bahwa
impian-impian anda akan terwujud, semua itu tidak akan terjadi. Jika anda tidak
berpikir bahwa anda mempunyai apa yang diperlukan untuk bangkit dan menetapkan
standar baru, itu tidak akan terjadi. Penghalangnya ada dalam pikiran anda.
Itulah
yang disebut firman Tuhan sebagai “benteng” (lihat 2 Korintus 10:4). Itu adalah
cara berpikir yang keliru yang memenjarakan kita dalam kekalahan. Dan itulah
sebabnya sangat penting bagi kita untuk memikirkan pikiran-pikiran positif
tentang pengharapan, iman dan kemenangan.
Mungkin
seseorang telah melontarkan kata-kata negative dalam kehidupan anda. Mungkin
beberapa orang yang disebut pakar telah mengatakan kepada anda bahwa anda tidak
akan pernah berhasil; anda tidak memiliki apa yang diperlukan untuk berhasil.
Tolaklah kebohongan-kebohongan itu. Lagi pula, jika Tuhan dipihak anda, siapa
yang berani melawan anda? Teroboslah batasan-batasan itu dan biarkanlah pikiran
anda tetap pada sikap-sikap iman yang baru dan positif.
Mematahkan
penghalang-penghalang itu akan mengubah kehidupan anda dan anak-anak anda.
Anak-anak, cucu-cucu dan generasi-generasi masa depan anda akan berjalan lebih
jauh lagi dibanding yang pernah dibayangkan orang. Dan itu akan terjadi karena
anda mau melangkah dalam iman, menetapkan suatu standar baru, dengan
mempersiapkan jalan untuk generasi-generasi yang akan datang.
Pada
sisi lain, jika anda gagal untuk menerobos panghalang-penghalang tersebut, anda
mengambil resiko bekerja sia-sia, berputar-putar dalam lingkaran setan. Contohnya,
ketika Tuhan memimpin bangsa Ibrani keluar dari Mesir, dimana mereka telah
hidup dalam perbudakan selama empat ratus tahun, mereka langsung menuju ke
Tanah Perjanjian. Sebenarnya itu bisa ditempuh dalam waktu sebelas hari, tetapi
diperlukan waktu empat pulah tahun bagi mereka untuk tiba disana. Karena
ketidaktaatan dan kurangnya iman mereka, mereka berkeliaran sekitar padang
gurun, berjalan mengelilingi gunung yang sama, bekali-kali, tidak membuat
kemajuan apapun.
Sangat
menyedihkan! Tuhan telah mempersiapkan suatu tempat kelimpahan besar, sebuah
tempat kebebasan bagi umat-Nya. Tetapi mereka telah dikalahkan oleh
penindas-penindas mereka begitu lama—dianiaya, dimanfaatkan, diperlakukan
sewenang-wenang dan diperbudak – sekarang, seolah-olah Tuhan menginginkan suatu
kehidupan yang lebih baik untuk masing-masing mereka, mereka tidak dapat
memahaminya. Daripada maju dengan sikap iman, mengharapkan hal-hal baik, mereka
bersikeras berputar-putar dengan mentalitas miskin dan kalah. Mereka berjalan
berputar-putar, dengan memusatkan perhatian dengan masalah-masalah mereka,
selalu mengeluh, marah-marah tentang penghalang-penghalang yang ada antara
mereka dan tujuan mereka.
Tuhan
akhirnya menyentakkan mereka dari rasa puas diri mereka. Ia berkata kepada
mereka, “Telah cukup lama engkau tinggal di gunung ini” (Ulangan 1:6). Saya
yakin Tuhan sedang mengatakan hal yang sama kepada kita. Anda telah berkubang terlalu
lama ditempat anda berada. Anda tidak dapat berputar-putar saja, melakukan
hal-hal yang sama dengan cara yang sama tahun demi tahun, dan mengharapkan
segala sesuatu berubah. Inilah saatnya untuk anda maju, melepaskan
kepedihan-kepedihan, sakit hati atau kegagalan-kegagalan masa lalu. Inilah saatnya
untuk peningkatan, promosi dan kemurahan. Inilah saatnya mempercayai hal-hal
yang lebih besar dan baik.
Doa hari ini untuk Kehidupan
Terbaik Anda Sekarang:
Bapa, aku tidak ingin dikelompokan
di antara orang yang ragu-ragu; aku adalah orang percaya. Aku percaya kepada-Mu
untuk memimpinku kea rah yang benar sementara aku mematahkan
penghalang-penghalang masa laluku. Syukur kepada-Mu, bukan hanya untukku,
tetapi untuk seluruh keluargaku.
Sumber:
Bacaan Harian Dari Your Best Life Now, Joel Osteen
0 comments:
Post a Comment