Ibrani 12:25
Suatu kali
seorang penulis biografi tokoh-tokoh terkenal dunia hendak menyusun suatu
daftar siapa-siapa saja yang paling banyak membuat pengaruh di dunia ini. Menariknya – walaupun penulis ini seorang
Kristen – ia menempatkan TUHAN YESUS dalam urutan nomor 3 orang yang paling
berpengaruh di dunia. Ketika ditanya
mengapa ia menempatkan TUHAN-nya sendiri di urutan nomor 3 dan bukan nomor 1,
jawabannya adalah karena ia melihat para pengikut TUHAN YESUS banyak yang gagal
melaksanakan perwujudan nyata pengampunan yaitu mampu memberikan pipi kiri
ketika seseorang menampar pipi kanannya (Mat 5:39).
Pendapat
dari penulis biografi tersebut diatas sah-sah saja, tetapi jawaban yang ia
berikan patut kita renungkan. Kalau ada
suatu pengajaran di dalam kekristenan yang berbeda dengan agama lain di dunia,
itu adalah pengampunan. Pengampunan
adalah bentuk kasih ALLAH akan dunia.
Sebagai anak-anak TUHAN maka seyogyanya kita pun memancarkan kasih
ALLAH, salah satunya dalam bentuk mengampuni orang yang bersalah kepada
kita. Namun yang sering terjadi, banyak
anak-anak TUHAN yang ternyata tidak mau untuk memberikan pengampunan. Akibatnya perasaan itu menjadi dendam dan
dendam menjadi kepahitan.
Apakah
kepahitan? Kepahitan adalah suatu
kekecewaan pada seseorang yang begitu mendalam sehingga sampai pada suatu titik
dimana Anda memilih tidak mau mengampuni orang yang mengecewakan Anda itu. Orang yang merasa pahit sebenarnya karena
tidak mau mengampuni atau melepas suatu peristiwa yang yang pernah menyakitkan
dia. Tetapi perasaan pahit ini
sebenarnya jauh lebih merugikan untuk yang pahit daripada yang orang “si
penyebab pahit.” Survey American Medical
Association (AMA) menyebutkan bahwa kepahitan merupakan 70% penyebab munculnya
kanker. Emosi kepahitan ternyata membuat
reaksi kimia dalam tubuh kita menjadi berantakan, sebagai akibatnya dapat
tumbuh tumor, kanker bahkan penuaan dini.
TUHAN YESUS
tidak ingin kita memiliki hidup yang dipenuhi kepahitan. IA datang memberi kita hidup dan kita
memilikinya dalam segala kelimpahan (Yohanes 10:10). Tetapi tergantung kepada kita bagaimana kita
memilih jalan hidup kita. Bagaimana
kemudian caranya, kita lepas dari kepahitan?
Ingatlah dua hal ini:
1.
Engkau dapat
pulih dari kepahitan, jika engkau mau mengampuni orang yang telah mengecewakan
engkau. (Kolose 3:13-14)
Tidak ada yang mengatakan bahwa
masalahmu ringan. Tentulah sangat berat
sehingga engkau susah melepaskannya.
TUHAN YESUS pun mengerti akan hal ini, itulah sebabnya IA berkata untuk
memberikan beban itu kepadaNya (Matius 11:28).
Dengan kekuatanmu sendiri mustahil engkau lepas dari kepahitan, tetapi
dengan kasih dan kekuatan dariNya, engkau dapat lepas dari kepahitan. Keputusan ditanganmu, apakah engkau mau untuk
mengampuni? Jika ya, maka TUHAN akan
memampukanmu untuk dapat mengampuni orang yang telah menyakitimu. Tidak mau mengampuni akan membawamu ke dalam
jalan kehancuran, yaitu kepahitan yang tiada henti. Pengampunan akan membawamu kedalam pemulihan
dan hidup yang berkemenangan.
2.
Ingatlah,
bahwa TUHAN pun memilih untuk tidak pahit denganmu. (Ibrani 12:15).
Ayat yang telah kita baca dibagian
pertama mengingatkan dengan baik agar kita tidak jauh dari kasih karunia
ALLAH. Kasih karunia ALLAH artinya
kekuatan kasihnya dan bagaimana IA telah mengasihi kita. Mari kita renungkan dahulu fakta berikut:
sebenarnya, bukankah TUHAN punya semua alasan untuk pahit dengan kita? Kita yang berdosa, IA tebus dengan darahNya
yang kudus, tetapi sesudah itupun kita masih melakukan hal-hal yang melanggar
firman TUHAN? Kalau kita mau jujur,
bukankah semua kesalahan-kesalahan kita dapat dijadikan alasan bagi TUHAN untuk
pahit dengan kita? Nyatanya, TUHAN tidak
demikian. IA memilih untuk mengasihi dan
mengampuni kita (1 Yohanes 1:9).
Pertanyaan kedua: apakah kesalahan yang diperbuat orang yang
mengecewakan kita lebih besar dari kesalahan-kesalahan kita kepada TUHAN? Tentu tidak, bukan? Nah, kalau TUHAN saja mengampuni
kesalahan-kesalahan kita yang besar itu, maka kita yang sudah mengalami dan
merasakan pengampunan seharusnya juga mengampuni orang yang telah bersalah
kepada kita. Sebenarnya tidak alasan
bagi kita untuk tidak dapat mengampuni orang lain, karena kita sendiri
sebenarnya pun orang-orang yang telah diampuni dari kesalahan-kesalahan kita.
Orang percaya yang tidak mengampuni
akan mendapat hukuman yang keras dari TUHAN.
Mengapa? Karena itu artinya, orang percaya tersebut menyia-nyiakan kasih
karunia TUHAN dan tidak punya rasa terima kasih atas pengampunan yang TUHAN
beri. [Ambil waktu untuk diskusikan Matius 21:21-35 dengan
sungguh-sungguh]. Ibrani 12:25 dengan
jelas menyatakan, kepahitan –jika tidak diatasi- akan menimbulkan kerusuhan dan
mencemarkan banyak orang. Tentu engkau
tidak ingin menjadi penyebabnya bukan?
Peneguhan
Masuk tahun 2010, jangan pandang gunung-gunung masalahmu,
tetapi pandanglah senantiasa kepada TUHAN yang adalah pertolonganmu yang
sejati. Mungkin salah satu gunung
masalah itu adalah suatu kejadian mengecewakan yang begitu mengikat
engkau. Pertolonganmu satu-satunya ialah
dari TUHAN. Kalau TUHAN izinkan hal yang
tidak enak itu terjadi di dalam hidupmu, itu karena IA mempunyai rencana yang
luarbiasa, yaitu agar engkau mengalami kuasa kemenangan dengan mampu mengampuni
orang yang telah bersalah kepadamu.
Kekuatan dan kasihNya dapat memampukanmu untuk mengampuni orang yang
mengecewakanmu dan karenanya kepahitanmu terangkat dari jiwamu.
TUHAN YESUS BAIK
(Niko/Welyar)
Apapun yang terjadi didalam hidupku, slalu ku berkata: TUHAN YESUS baik
Dalam segala hal yang terjadi, tetapku berkat TUHAN YESUS baik
Kusembah Kau, kusembah Kau, tak dapat ku membalas kasihMu
Kusembah Kau, kusembah Kau BAPA, kurindu slalu menyenangkanMu
0 comments:
Post a Comment