- Diberkati untuk Memberkati

Pemimpin Yang Tidak Mengalami Kemajuan Rohani ( 3 )



5.       Pemimpin yang tidak mengalami kemajuan rohani lebih sering menyalahkan orang lain dari pada diri sendiri.

Para pemimpin semacam ini sulit melakukan introspeksi dan jarang mengevaluasi diri mereka sendiri, meskipun mereka sibuk mengevaluasi orang lain. Tentu saja, hal ini bukan fenomena baru. Yesus, dengan gaya bicara yang penuh humor, menggambarkan pemimpin seperti ini sebagai oaring yang menemukan selumbar di mata saudaranya, tetapi tidak melihat balok yang menonjol keluar di matanya sendiri. (Matius 7:3)


6.       Pemimpin yang tidak mengalami kemajuan rohani dilanda kejenuhan karena banyak kesibukan yang menggantikan keintimannya yang sederhana dengan Kristus.

Pemimpin yang tidak mengalami kemajuan rohani merasa kering karena mereka biasanya tertipu oleh pandangan bahwa lebih banyak usaha dan aktifitas merupakan cara untuk memiliki akses yang lebih dekat dan berkat dari Allah. Ini adalah dusta dari nereka yang menghancurkan.
Tidak ada pengganti keintiman dengan Kristus. Lebih banyak aktifitas tidak akan memenuhi kebutuhan klita yang dalam untuk berhubungan dengan Allah dan biasanya menghalangi kita untuk memiliki keintiman yang sangat kita butuhkan. Inilah salah satu alas an mengapa penipuan ini begitu jahat.
Meskipun melakukan urusan religius dapat memberikan perasaan penting dalam diri kita, kegiatan semacam ini tidak akan memperbarui hari kita dengan sukacita dan tujuan. Sebaliknya hal ini merampas kekuatan yang kita butuhkan. Hanya keintiman dengan Kristus lah yang dapat memperbaharui hati kita dan memberikan kepada kita kuasa dan kekuatan sehingga kita dapat melakukan perkara-perkara besar yang Allah ingin lakukan melalui kita.

(Dirangkum dari buku Organic Leadership, Neil Cole)

0 comments:

Post a Comment