- Diberkati untuk Memberkati

Pemimpin Yang Tidak Mengalami Kemajuan Rohani ( 4 )



7.       Pemimpin yang tidak mengalami kemajuan rohani mengkompromikan prinsip-prinsip etika yang yang pernah dipegangnya dengan teguh.

Menemukan pemimpin-pemimpin seperti ini jatuh dalam pola-pola dosa yang tersembunyi bukanlah hal yang tidak lazim. Dengan memakai anugerah dan kebebasan sebagai dalih, mereka tetap menjalankan fungsi mereka di hadapan umum tanpa penyesalan dan rasa bersalah, sementara mereka diam-diam melakukan perbuatan dosa.
Menyembunyikan dosa dalam waktu yang lama adalah hal sulit. Biasanya, dosa cenderung terbongkar dengan cara yang memalukan. Sering kali, pemimpin yang tidak mengalami kemajuan rohani bangun pada suatu pagi dan menghadapi kengerian terbesar – dosa mereka yang tersembunyi tersingkap. Bagaimanapun juga, dalam beberapa kasus, dosa tersebut membawa mereka pada penghukuman dari Tuhan, dimana akhirnya dosa itu terbongkar. (1 Timotius 5:24)


8.       Pemimpin yang tidak mengalami kemajuan rohani memilih untuk tetap berada dalam jangkauan keahlian mereka yang aman dan tidak berkembang dengan belajar melakukan upaya baru .

Pemimpin semacam ini ingin dilihat sebagai ahli dan bukan seorang yang sedang belajar, dan oleh karena itu tidak ingin mengeksplorasi bidang-bidang baru atau memperoleh pengertian baru. Pemimpin semacam ini menceritakan kisah-kisah yang sama dan menyampaikan khotbah-khotbah yang sama ketika masuk dalam lahan pengembalaan yang baru. Pemikiran untuk mempelajari sesuatu yang baru merupakan hal yang menakutkan karena mengimplikasikan bahwa sang pemimpin tidak memiliki keahlian yang telah menjadi bagian dari identitasnya.

(Dirangkum dari buku Organic Leadership, Neil Cole)

0 comments:

Post a Comment