- Diberkati untuk Memberkati

Apa Lagi Yang Kurang


Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.  
Mazmur 23:1

Ketika TUHAN menciptakan manusia, TUHAN menciptakan manusia itu dengan 3 unsur, yaitu : Tubuh, jiwa dan roh. Didalam jiwa terdapat 3 unsur lagi yaitu : Pikiran, perasaan dan kehendak. Didalam kehendak ada yang disebut dengan “keinginan”. Dan keinginan manusia ini jika tidak diserahkan kepada TUHAN maka tidak akan pernah ada habisnya.

Alkisah ada seorang raja berpapasan dengan seorang pengemis. Sang raja menyapa pengemis ini, “Apa yang engkau inginkan dariku?”
Si pengemis itu tersenyum dan berkata, “Tuanku bertanya, seakan-akan tuanku dapat memenuhi permintaan hamba.”
Sang raja terkejut, ia merasa tertantang, “Tentu saja aku dapat memenuhi permintaanmu, apapun juga! aku adalah raja yang paling berkuasa dan kaya-raya. Apa yang engkau minta, katakanlah!”
Dengan penuh kepolosan dan kesederhanaan si pengemis itu mengangsurkan mangkuk penadah sedekah, “Tuanku dapat mengisi penuh mangkuk ini dengan apa yang tuanku inginkan.”
Raja segera memerintahkan bendahara kerajaan yang ikut dengannya untuk mengisi penuh mangkuk pengemis “kurang ajar” ini dengan emas dari pundi-pundi besar yang di bawanya. Anehnya, emas dalam pundi-pundi besar itu tidak dapat mengisi penuh mangkuk sedekah si pengemis.
Tak mau kehilangan muka di hadapan rakyatnya, sang raja terus memerintahkan bendahara mengisi mangkuk itu. Tetapi mangkuk itu tetap kosong. Bahkan seluruh perbendaharaan kerajaan : emas, intan berlian, telah habis dilahap mangkuk sedekah itu. Mangkuk itu seolah tanpa dasar, berlubang.
Dengan perasaan tak menentu, sang raja jatuh bersimpuh di kaki si pengemis, dan dengan terbata-bata ia bertanya, “Dapatkah tuan menjelaskan terbuat dari apakah mangkuk sedekah ini?”
Pengemis itu menjawab sambil tersenyum, “Mangkuk itu terbuat dari KEINGINAN MANUSIA YANG TANPA BATAS. Itulah sebabnya mangkuk itu tidak akan pernah bisa penuh, sebab keinginan manusia tidak akan pernah ada habis-habisnya.”

Itulah yang akan terjadi saat manusia hidup hanya untuk menuruti keinginannya sendiri, dia akan selalu merasa KURANG, dia tidak akan pernah puas, sebanyak apapun harta yang dimiliki, berapa besarpun prestasi yang dicapai, setinggi apapun jabatannya, semuanya akan tetap terasa KURANG.

Sebagai anak TUHAN, kita tidak boleh memiliki sikap hati yang seperti itu, sebagai anak TUHAN kita harus memiliki hati yang berbeda dengan orang diluar sana. Sikap hati seperti apakah yang TUHAN inginkan untuk kita miliki?.


1.  Miliki hati yang selalu BERSYUKUR kepada TUHAN
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
1 Tesalonika 5:18

Adalah sangat penting bagi kita untuk selalu mengucap syukur. Sebab sesungguhnya segala sesuatu yang kita miliki, itu semua berasal dari TUHAN. Dan ketika kita mengucap syukur kepada-Nya, itu berarti, secara tidak langsung kita sedang mengakui bahwa TUHANlah yang memberikan semua itu kepada kita, bahwa semua itu kita raih bukan karena kuat dan gagah kita semata-mata, tetapi karena “campur tangan TUHAN”. Jadi semua harta, kekayaan, pangkat, jabatan, kesuksesan, prestasi yang telah kita capai, semua itu berasal dari TUHAN, dan hanya kepada Dialah kita kita patut mengucap syukur dan berterima kasih


2.  Miliki perasaan “CUKUP”
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5)

 Keinginan “daging” manusia, jika mau dituruti tidak akan pernah ada habisnya. Contoh : Sudah punya sepeda, ingin punya motor, lalu berjuang untuk mendapatkan motor, setelah motor didapatkan apakah selesai sampai disitu? Tidak, sekarang ingin punya mobil, lalu berjuang untuk mendapatkan mobil, setelah mobil didapatkan apakah cukup? Tidak, sekarang ingin mobil yang lebih bagus lagi, mobil yang lebih mewah agar terlihat lebih “keren”, dan demikian seterusnya. Ada sebuah gairah yang memuncak di hati, dan pengalaman yang mengasyikkan kala manusia menginginkan sesuatu, namun ketika akhirnya dia telah mendapatkan keinginannya itu, seolah-olah hal itu tidak ada artinya lagi, kegembiraan, gairah, dan pengalaman yang mengasyikkan itu seakan sirna dan digantikan dengan keinginan yang baru lagi. Dalam hal apapun siklus ini akan terus berputar. Karena itu milki perasaan “CUKUP” agar kita tidak terjebak dalam siklus ini.

Diskusi :
Apakah anda pernah mengalami keinginan yang tidak ada habis-habisnya seperti contoh diatas?, Mungkin dalam bidang-bidang yang lain.
Diskusikan bersama anggota COOL yang lain 

3.  Miliki “KEINGINAN” yang berasal dari TUHAN
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
Filipi 2:5
Biarlah TUHAN yang menjadi penguasa kehidupan kita.Ketika kita menerima YESUS sebagai TUHAN dan JURUSELAMAT, maka seharusnya kita juga menjadikan Dia sebagai TUHAN dan RAJA atas hidup kita. Artinya serahkan seluruh hatimu kedalam tangan TUHAN, ijinkan Dia yang memegang kendali atas hidupmu. Selaraskan hati dan pikiranmu dengan hati dan pikiran TUHAN dengan cara banyak berdoa, memuji dan menyembah TUHAN serta membaca Alkitab. Ijinkan Dia menaruh “keinginan-Nya” didalam hati kita, dan menjadikan “keinginan” yang dari TUHAN itu sebagai bagian dari hidup kita. Sehingga dengan demikian, maka semua yang kita lakukan, semua yang kita kerjakan, semua itu berasal dari kehendak TUHAN, yang sudah pasti terbaik bagi hidup kita dan memuliakan nama-Nya..

 Kesimpulan :
Keinginan “daging” manusia, jika dituruti tidak akan ada habis-habisnya. Semakin diikuti, kita akan semakin terjebak didalamnya. Apapun juga yang telah dicapai, berapa banyaknya yang telah diraih semua akan tetap terasa KURANG. Karena itu kita  harus menanggalkan keinginan “daging” kita dan menaruh hati TUHAN dalam hati kita, sehingga ketika pertannyaan ini dilontarkan : Apa lagi yang kurang? Tidak ada, karena YESUS ada didalam hatiku. [SEH/2011]
Yang kurindukan
Hanya Kau Yesus

Nyatakan pribadiMu
Dalam hidupku

Yang kudambakan
Menjadi s'perti Kau Yesus

Didalam perkataan
Pikiran, perbuatan

Reff : Menjadi sperti Kau Yesus
Menjadi sperti Kau Yesus

Menjadi sempurna
Dalam seluruh hidupku

0 comments:

Post a Comment