1.
Kepemimpinan yang buruk merasa perlu menguasai
semua pelayanan.
Ketika pemimpin merasa bahwa semua program
di gereja membutuhkan persetujuan mereka, mereka memiliki pengertian yang tidak
sehat mengenai kepemimpinan, gereja dan Kristus sendiri. Pemimpin Kristen semacam
ini bertindak seolah-olah Kristus sedang berlibur dan memiliki tanggung jawab
kepada mereka karena mereka memiliki kemampuan khusus. Namun, pemimpin Kristen
tidak selalu mengetahui apa yang terbaik bagi gereja dan mereka memang tidak harus
selalu tahu. Sebagai pemimpin mereka harus membantu umat Allah berhubungan
dengan Kepala dan mengikuti pimpinan-Nya karena Bapa kita mengetahui yang
terbaik.
2. Kepemimpinan
yang buruk perlu menyaring suara Tuhan.
Sering kali, pemimpin Kristen meyakini
bahwa orang-orang Kristen lain tidak mampu memahami firman Allah dengan benar.
Oleh karena itu, mereka menjadi penerjemah Allah, menyatakan apa yang ingin
Allah katakana, seolah-olah Allah tidak memahami bahasa, konteks, dan tantangan
yang kita hadapi. Bahkan jika pemimpin semacam ini percaya bahwa Allah dapat menjelaskan Diri-Nya sendiri
dengan cukup baik, mereka tetap saja berpikir bahwa sebagian besar orang
Kristen tidak benar-benar memahami firman Allah tanpa bantuan dan keahlian sang
pemimpin.
(Dirangkum dari buku Organic Leadership, Neil Cole)
0 comments:
Post a Comment