- Diberkati untuk Memberkati

Apakah Anda Memang Boss/Atasan, Atau Cuma ..............

Pernahkah anda merasa, sebagai Boss / Atasan tampaknya anda kurang punya wibawa? hmmm... bisa jadi karena anda salah berkomunikasi dengan para bawahan. Atau... anda tidak dipahami karena tak pernah mengungkapkannya secara detail? Posisi Boss / Atasan....wah, siapa yang tak ingin menyandangnya? dari luar, bukankah terlihat mentereng? punya anak buah, selalu dimintai pendapat pada rapat-rapat penting, selalu 'dihitung' dalam pembuatan kebijakan di kantor. Jujurlah, dalam benak kita nun jauh di suatu hari nanti, dalam pekerjaan apapun kita kini...pasti terselip keinginan untuk menjadi Boss / Atasan, bukan?


Tapi, cukupkah hanya sekedar menjadi Boss / Atasan? cukupkah Boss / Atasan itu hanya berarti di secarik kertas ketika anda menanda tangani sesuatu untuk anak buah anda? atau...cukupkah menjadi Boss / Atasan hanya sekedar ada nama anda di daftar petinggi perusahaan ketika rapat penting?



Pernahkah anda iseng bertanya pada diri sendiri... apakah anda benar-benar Boss / Atasan karena kapabilitas anda? atau karena anda disitu ketika sedang dibutuhkan posisi Boss / Atasan?


Boss / Atasan=pemberi inspirasi


Umumnya, karyawan senang dengan Boss / Atasan atau atasan yang punya empati. "Ya sudahlah, kalau memang sakit istirahat saja," atau "kalau kamu tidak sempat bertemu saya, taruh saja surat permohonan cutimu di meja saya," adalah kalimat-kalimat yang kalau diucapkan seorang Boss / Atasan kepada karyawannya, tentu akan membuat senang dan simpati. Tapi, hanya sebatas itukah karyawan membutuhkan anda sebagai Boss / Atasan? mestinya, tentu tidak. Akan lebih berharga anda sebagai Boss / Atasan kalau bisa memberikan inspirasi kepada karyawan atau bawahan anda. Sebab itu, tunjukkan apa yang anda pikirkan untuk kemajuan perusahaan, baik visi dan misi anda ke depan. Anda diposisikan sebagai Boss / Atasan, catatlah, karena misi anda adalah memajukan perusahaan. Artinya, baik perusahaan dan karyawan bergantung nasibnya pada anda. Jadi, katakan misi anda dengan jelas. Misi bukanlah hanya sekedar pekerjaan, tapi lebih dari itu. Di dalamnya ada keinginan akan kemajuan, perubahan, pengharapan akan segala sesuatu yang meskipun tidak ideal, tapi lebih baik.



Bagaimanapun unik, muluknya misi anda yang anda pikir akan menghasilkan jutaan rupiah bagi perusahaan, bukanlah apa-apa kalau anda tak mengatakannya pada bawahan anda. Dengan hanya diam, orang lain akan menganggap anda hanya Boss / Atasan di papan nama, bukan di hati dan pikiran mereka.


Boss / Atasan=mengambil peran lebih besar dari peran yang seharusnya

Dalam hidup, kita semua punya peran ganda di berbagai dimensi kehidupan. Sebagai orangtua, apakah peran anda hanya semata memberi makan anak-anak anda, mengurusnya dari bayi sampai menikah dan lalu selesai? bukankah menanamkan nilai-nilai yang benar, mendoakan, menasehati adalah juga peran anda yang tak pernah selesai meski anak-anak anda sudah menikah? Dan begitu jugalah seharusnya seorang Boss / Atasan bagi para bawahannya. Menghubungkan peran anda hanya pada misi anda akan menempatkan anda pada posisi yang rapuh, karena peran anda dapat berubah. Tanyalah pada diri anda sendiri, siapakah anda sebelum anda memainkan peran anda sekarang. Sebagai Boss / Atasan, tugas anda bukan hanya hanya duduk dan terima beres mendengar laporan anak buah, lalu pergi main golf atau belanja ke supermarket. Idealnya, Boss / Atasan adalah kepada siapa karyawan merasa kehadiran anda sangat multi dimensi: sebagai tempat bertanya, bertukar pengalaman, teman berdebat yang cerdas dan visioner, seseorang yang patut dicontoh karena hasil karya dan prinsip dan atasan yang bisa mengarahkan anak buah secara benar dan berpihak kepada mereka pada saat yang tepat.

Boss / Atasan=pencipta jalan

Ketika suasana kantor tampak tegang, antar karyawan kerap berselisih paham karena hal yang sepele, muncul banyak friksi antar berbagai divisi di kantor, dimanakah anda sebagai Boss / Atasan harus berdiri? Anda tidak harus sangat berwibawa untuk membuat semua orang tunduk pada anda. Tapi dengan anda berani menunjukkan beberapa jalan keluar kerumitan itu, meski dicerca atau dikritik anda tetap menghimbau dengan sabar pentingnya dialog dan meyakinkan bahwa selalu ada banyak jalan keluar untuk segala persoalan, saat itulah orang akan tahu bahwa andalah Boss / Atasan yang pantas dihormati. Karena memang itulah hakikat pemimpin. Ketika mereka yang di belakang anda kehilangan semangat, anda menciptakannya. Ketika para bawahan anda kehilangan kepercayaan, anda menumbuhkannya. Ketika karyawan anda kehilangan teman bicara, anda menyediakan telinga anda. Untuk menghidupkan perubahan, memang tidak selalu memerlukan perubahan yang besar-besaran. Anda dapat memulainya di sini dan sekarang. Tingkatkan saja kesadaran anda setiap hari untuk mengetahui apa-apa yang sungguh-sungguh penting bagi anda. Fokus yang baik memungkinkan anda untuk menerima, mengakui dan mengintegerasikan misi anda sepenuhnya. Nah, sekarang cobalah pikirkan dan renungkan... apakah anda sudah benar-benar Boss / Atasan atau hanya sekedar papan nama?


By: Mohamad Yunus

1 comments:

bunggsu said...

betul banget bro kebanyakan menyepelekan bawahan,,haha

Post a Comment