- Diberkati untuk Memberkati

Meniti Karier



Ada satu bagian dari kehidupan kita yang berkaitan dengan pekerjaan dan profesi, yang biasa disebut dengan karier. Setiap orang yang bekerja, di tingkat apa pun, berhak mengharapkan karier yang lebih baik. Namun, pertanyaan yang mendasar adalah: apakah karier itu? Kemanakah jalan karier menuju?



Bagaimana dengan karier anda? Menurut anda, ke arah mana jalan karier  semestinya menuju?



Bagi kebanyakan orang, karier adalah perjalanan ke atas, mendaki jenjang-jenjang jabatan dalam struktur organisasi perusahaan dengan tujuan gemilang: jabatan tertinggi. Memang ada tahapan-tahapan yang harus dilalui. Seseorang tak bisa begitu saja meraih kursi pucuk pimpinan tertinggi. Kebanyakan orang harus mendaki anak tangga organisasi satu per satu, mulai dari staff, kepala bagian, manajer dan seterusnya. Kemajuan karier ditandai dengan promosi jabatan. Tentu bukan sembarang jabatan. Jabatan yang menarik adalah yang memberikan kewenangan dan tanggung jawab lebih besar atas operasi perusahaan, orang, dan modal. 
Dengan kata lain, meniti jalan karier adalah meniti jalan kekuasaan. Sehingga disadari atau tidak, tindakan dan perilaku yang diterapkan lebih merupakan tindakan dan perilaku politis. Terlebih lagi, mengingat struktur organisasi tradisional yang cenderung berbentuk kerucut menyebabkan lebih sedikit tempat di atas dibanding jumlah mereka yang memperebutkannya. Di sisi lain, usia bertambah tanpa bisa dicegah sehingga pemburu karier harus benar-benar memperhitungkan strategi, taktik, dan waktu yang tepat. Apa yang didapat dari semua ini? Otoritas, kekuatan finansial, pengaruh atas orang, dan berbagai pernak-pernik kekuasaan lainnya. Agaknya pernyataan ini terlalu sederhana, namun cukup wajar bagi mereka yang menganggap karier sama dengan jabatan dan pangkat-pangkat.



Setujukah anda dengan pernyataan, "karier adalah jabatan"? Adakah alternatif lain?



Apakah karier adalah pangkat dan jabatan? Kiranya agak terlalu naif untuk mengiyakannya begitu saja. Dalam kenyataan ada banyak orang yang bekerja dan meraih banyak kemajuan, namun tidak disertai dengan kenaikan jabatan. Ambil contoh, ada seorang kasir yang telah belasan tahun bekerja tanpa pernah sekali pun mendapat kenaikan pangkat. Mungkin orang lain menganggapnya telah "mentok". Bukankah semestinya ia telah menjabat sebagai kepala kasir, atau kepala keuangan, atau mungkin manajer keuangan. Namun, ia sendiri memandang kariernya berjalan cukup baik. Mengapa demikian? Karena ia menemukan dirinya berkembang. Bila pada awal ia bekerja hanya mampu menangani kas kecil, kini ia dipercaya mengelola rekening bank, perencanaan kas dan berbagai transaksi keuangan lainnya. Ini adalah sebuah perjalanan karier yang horisontal, yang ditandai dengan berkembangnya kemampuan seseorang dalam menangani
tugas-tugas. Bertambahnya pengetahuan, ketrampilan, dan kepercayaan adalah tonggak-tonggak untuk menandai kemajuan karier seseorang.



Apa yang anda rencanakan saat anda merencanakan karier? Benarkah anda bisa merencanakan untuk diujudkan?



Bagaimana seseorang merencanakan karier? Apakah dengan menyusun semacam peta yang berisikan anak tangga kedudukan yang harus dilalui beserta periode waktu yang harus ditempuh. Misal, dalam tiga tahun sudah harus bekerja di bidang ini, dengan jabatan itu. Kemudian, lima tahun berikutnya sudah harus mendapatkan promosi menjadi ini dengan wewenang itu. Benarkah demikian? 
Tampaknya penuh dengan ambisi. Sayangnya lebih banyak orang berhasil yang tak membayangkan kesuksesan yang kelak diraihnya. Mereka cenderung lebih suka memusatkan perhatian untuk menyelesaikan tugas-tugasnya saat ini dengan sebaik-baiknya. Bersibuk-sibuk dengan tujuan "karier" membuat banyak orang silap dengan apa yang semestinya dikerjakan sekarang. Perencanaan karier bukan merencanakan akan jadi apa kita kelak, melainkan mempersiapkan diri dengan bekal pengetahuan, ketrampilan, dan kepribadian yang diperlukan untuk menghadapi tantangan pekerjaan. Dengan demikian, di saat kesempatan itu tiba kita telah siap untuk menghadapinya. Karier adalah jalan dimana kita memupuk terus kemampuan kita sehingga mencapai keunggulan kerja.



Jawablah secara jujur, apakah anda lebih memusatkan perhatian pada apa yang ingin anda raih, atau mempersiapkan diri bila kesempatan itu  tiba?



Tantangan kerja yang dinamis hanya menghampiri mereka yang siap atau setidaknya mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan itu sendiri. Kedudukan takkan menghampiri mereka yang mengharapkan, namun yang mempersiapkan diri untuk menjabatnya. Dengan demikian sebenarnya, pangkat, jabatan, fasilitas, kekuasaan dan lain berbagai iming-iming yang diterima dalam dunia kerja bukanlah tujuan yang semestinya, namun sebuah konsekuensi dari apa yang ada dalam diri kita.


Apa yang sesungguhnya anda cari dari karier anda?


Apa yang dicari oleh mereka yang bekerja dan meniti karier sebaik-baiknya? Uang? Jabatan? Kekuasaan? Ada seorang guru TK yang lebih suka menjadi guru dan mengajar anak-anak kecil di sekolah, meski ia berkesempatan menjabat menjadi seorang kepala sekolah, atau bahkan penilik sekolah yang tentu memberikan penghasilan dan kekuasaan yang lebih besar. Apa yang dicarinya?
Tak lain tak bukan adalah kepuasan hati yang ditemukan dari pekerjaannya. Karier adalah bagian kehidupan kita. Apa yang kita cari dalam kehidupan pada umumnya, juga kita cari dalam kehidupan kerja kita. Kebahagiaan yang kita cari dalam kehidupan semestinya turut melandasi semangat penitian karier kita. Karier terbaik adalah kerja yang memberikan kebahagiaan sehingga kita senantiasa penuh dengan kesukaan dan cinta kasih. Merencanakan karier adalah menyingkirkan hambatan-hambatan yang menghalangi kita menemukan kebahagiaan dalam kerja kita.


Kegiatan alternatif mengajak anda untuk menjadi pengamat atas orang-orang yang anda anggap telah meraih kegemilangan dalam karier mereka. Persiapkan diri anda untuk berhubungan dengan mereka dan galilah sedalam mungkin pandangan mereka. Gali pula apa yang terpendam dalam diri mereka. Terakhir, temukan apakah mereka telah menemukan kebahagiaan dalam pencapaian itu?



1. Coba perhatikan orang-orang di sekitar anda. 
Cari tiga orang yang anda anggap mempunyai karier yang terbaik di perusahaan tempat anda bekerja. Berikan alasan dan kriteria yang anda gunakan untuk memilih mereka. Coba jawab pertanyaan ini: mengapa anda menggunakan kriteria itu? Apakah anda juga menggunakan kriteria itu untuk menetapkan karier anda sendiri?



2. Tanyakan pada tiga orang rekan anda yang lain
menurut mereka siapakah tiga orang yang mempunyai karier terbaik dalam organisasi anda? Tanyakan kriteria apa yang mereka gunakan? Apakah kriteria itu mereka terapkan untuk diri mereka sendiri? Bisakah anda memahami bagaimana pandangan orang lain terhadap karier? Apakah kriteria yang digunakan lebih mengacu pada simbol-simbol eksternal? Atau nilai-nilai internal?



3. Tentukan tiga orang yang terpilih paling banyak. 
Coba anda selidiki bagaimana track record perjalanan karier mereka selama bekerja. Menurut anda, hal-hal apa yang membuat mereka begitu berhasil dalam pekerjaannya. Bandingkan pendapat anda dengan pendapat orang-orang yang pernah bekerja dengan mereka. Buat daftar mengenai pendapat-pendapat tersebut, baik yang positif maupun yang negatif.



4. Mintalah waktu untuk berbincang-bincang dengan tiga orang tersebut.
Ajukan pertanyaan untuk mengetahui bagaimana mereka bisa mencapai kehebatan karier semacam ini. Tunjukkan kriteria yang anda gunakan. Diskusikan kriteria tersebut dengan mereka. Apakah anda kini menemukan kunci-kunci penting dalam mencapai kaier kerja yang baik?


5. Tanyakan apakah mereka berbahagia atas pencapaian mereka itu?

Kehidupan kerja adalah bagian integral dari kehidupan. Tak ada alasan untuk mengkontraskannya dengan sisi-sisi kehidupan lain, seperti misal: kehidupan rumah tangga, kehidupan bermasyarakat dan lain-lain. Semestinya kita bisa menjalani kehidupan ini secara utuh dengan tujuan dan nilai-nilai yang jelas. Maka puncak pencapaian karier tidak terletak pada seberapa tinggi jabatan, seberapa besar kekuasaan, seberapa banyak pendapatan yang bisa diraih, namun seberapa tinggi nilai pekerjaan itu bagi kebahagiaan hidup kita secara utuh.





By: Mohamad Yunus

1 comments:

bunggsu said...

karir merupakan suatu pilihan dalam hidup kita,,haha

Post a Comment