- Diberkati untuk Memberkati

Steve Jobs

 

Steve Paul Jobs (lahir 24 Februari 1955 dan meninggal 5 Oktober 2011) diakui sebagai inovator yang telah banyak menginspirasi orang-orang muda lain di dunia. Ketika belajar di sekolah menengah di Cupertino, Steve memanfaatkan waktu luang untuk menghadiri perkuliahan di The Hewlett-Packard Company di Palo Alto. Saking sering hadir di sana, dia menjadi terkenal, hal ini menyebabkan dia direkrut sebagai summer student. Di sanalah, pada usia baru 13 tahun, Jobs bertemu Stephen Wozniak sesama karyawan paruh waktu di musim panas. Keduanya segera menjadi konco pret dan tidak lama kemudian Jobs mulai membantu Wozniak menjual penemuannya yang ilegal—karena dapat dipasang pada telepon untuk digunakan menelepon jarak jauh tanpa harus membayar. Di samping itu Jobs juga memanfaatkan waktu luangnya untuk memperbaiki dan menjual sistem stereo.

Setamat sekolah menengah tahun 1972, Jobs kuliah di Reed College, Portland, Oregon, tapi dia segera menyadari tidak berminat mencapai gelar sarjana. Hanya bertahan satu semeter, Jobs berhenti. Walaupun demikian, dia bertahan selama setahun dengan hanya mengikuti mata kuliah filosofi, fisika, dan sastra. Dua tahun kemudian Jobs kembali ke California dan bergabung dengan klub pehobi komputernya Wozniak (The Homebrew Computer Club). Selain itu, Jobs mulai bekerja sebagai teknisi di Atari, perusahaan yang waktu itu memproduksi video games.

Bekerja di Atari memungkinkan Jobs menabung cukup uang sehingga dia dapat jalan-jalan ke India bersama seorang teman dari masa kuliah di Reed College, Daniel Kottke—kemudian menjadi karyawan pertama Apple. Sekembalinya ke California, Jobs mendapat tawaran dari Atari untuk membuat atau lebih tepatnya menciptakan semacam papan sirkuit yang akan diinstal pada mesin permainan "The Game Breakout". Karena kurang paham tentang papan sirkuit, Jobs mengajak Wozniak bekerja sama. Singkat cerita, pengalaman bekerja sama di Atari ini berlanjut sebagai bibit yang menumbuhkan pohon "Appel", sebuah perusahaan yang paling sukses dan revolusioner di abab ke-20.

Pelajaran Yang Dapat Dipetk Dari Perjalanan Hidup Steve Jobs

Bila kita memanfaatkan sudut pandang NeuroLogical Levels, saya menemukan ternyata lebih mudah belajar dari pengalaman hidup dan filosofi seseorang. Mari kita mulai dari level environment (lingkungan):
Environment (Lingkungan)

Referensi lingkungan adalah kesempatan atau hambatan. Kesempatan bagi seorang bisa menjadi hambatan atau ancaman bagi orang lainnya. Ketika Jobs memutuskan untuk berbisnis, dia tidak meributkan apa yang tidak dipunyai, tapi fokus pada apa yang ingin diperbuat. Jobs tidak memiliki keterampilan merancang papan sirkuit, namun dia memiliki kejelian mata yang tidak dimiliki Wozniak yang ahli merancang komputer. Maka melihat komputer ciptaan Wozniak yang pertama, Jobs segera memikirkan rencana marketingnya.

Tidak memiliki modal bukan masalah pula, Jobs menjual mobil VW-nya dan Wozniak menjual kalkulator yang dapat diprogram ciptaannya. Setelah terkumpul modal US$ 1,300 dan menggunakan kamar tidur dan garasi Jobs, keduanya membangun komputer personal Apple I. Hanya dalam waktu seminggu Apple Company berdiri dan mereka berhasil menjual 50 unit Apple I. Semua hambatan di lingkungan teratasi dan sukses demi sukses menyusul sebagai "upah" atas usaha mereka. Dan saat itu Jobs baru berusia 21 tahun.
Behavior (Perilaku):

"The only way to do great work is to love what you do. If you haven't found it yet, keep looking. Don't settle."

Pernyataan di atas menunjukkan bahwa Jobs memilih melakukan apa yang dicintainya. Hal yang sama dilakukannya adalah meninggalkan apa yang tidak diminatinya seperti DO (drop out) dari kuliah. Menurut pengakuannya, putus kuliah sempat menakutkan baginya, tapi dia tidak ingin membuang-buang waktu melakukan sesuatu yang tidak dia sukai. Setelah meninggalkan bidang studi utama, Jobs mengikuti kursus kaligrafi di mana dia belajar tipografi Serif dan San Serif. Pada saat mempelajarinya, Jobs belum tahu akan dimanfaatkan di mana keterampilan tersebut, namun seperti yang dikatakannya: "…suatu ketika titik-titik dapat dihubungkan…" dan benar saja, 10 tahun setelah mempelajari kaligrafi, di saat merancang The Mac, Jobs mampu menggabungkan font tersebut ke dalamnya dan menghasilkan tipografi komputer yang sangat bagus.

Orang besar sering membuktikan kebesarannya pada saat sedang terjatuh di lembah kegagalan. Hal itu dialami juga oleh Jobs, dan dia membuktikan bahwa dia dapat bangkit kembali. Pada usia 30 tahun, Jobs didepak keluar dari perusahaan yang didirikannya sendiri oleh BoD di bawah pimpinan John Scully, mantan CEO Pepsi Cola. Sebagai manusia, Jobs sempat merasa terpuruk, malu di hadapan publik atas kegagalannya. Namun pelan-pelan, Jobs bangkit, dia boleh saja kehilangan perusahaannya, pekerjaannya, tapi dia masih memiliki sesuatu yang sangat berharga, semangat. Dengan itu dia memutuskan untuk memulai dari awal. Dia menciptakan NeXT dan Pixar yang sekaligus membuka jalan pulang baginya ketika NeXT akhirnya diakuisisi Apple Company. Atas pengalaman tersebut Jobs dikutip mengatakan: "I didn't see it then, but it turned out that getting fired from Apple was The best thing that could have ever happened to me," Bagaimana bisa menjadi hal terbaik ketika dia dipecat? Jobs menjelaskan: "It freed me to enter one of The most creative periods of my life."

Jelas sekali, Jobs menjadi besar bukan karena nasib baik semata atau anak geng yang beruntung, tapi dia selalu terbuka untuk belajar dari pengalaman. "It was awful tasting medicine, but I guess The patient needed it," kata Jobs. "Sometimes life hits you in the head with a brick. Don't lose faith."

Capability (Kemampuan):

Kisah sukses Jobs adalah kisah sukses Silicon Valley yang menggiurkan, tapi kisah yang tidak diceritakan—kisah kegagalan—lebih banyak lagi. Sejak usia dini, Jobs belajar membuat sesuatu, melatih tangannya untuk menciptakan sesuatu. Ketika remaja lain lebih suka dugem alias hang out and do nothing, Jobs menghabiskan waktu luangnya dengan mengikuti perkuliahan di The Hewlett Packard hingga dia direkruit sebagai tenaga kerja paruh waktu.

Banyak orang ingin memulai bisnis dan sebab itu mencari-cari dan bertanya-tanya apa yang seharusnya dilakukan, Jobs melatih dirinya menciptakan peluang, terutama menciptakan pasar bagi suatu produk. Begitu mengetahui Wozniak baru saja menciptakan sebuah komputer, Jobs langsung memikirkan cara memasarkannya. Jobs bermimpi dan merasa wajib untuk mewujudkan impiannya.

Mungkin tidak banyak orang yang mengetahui cara Jobs untuk terus-menerus "memeras" ide dari kepala-kepala stafnya, ya dia mengharuskan timnya berargumentasi atau dipecat. Setiap ide harus dites dengan argumen dan argumen hingga semua orang setuju bahwa ide tersebut dapat dilaksanakan. Cara argumentasi ini terbukti sangat efektif dan hemat biaya. Bayangkan, salah-satu pesaingnya, IBM harus membelanjakan 100 kali lipat untuk R&D. Bagi Jobs, keberhasilan inovasi tidak ada hubungannya dengan ketersediaan dana atau jumlah yang diinvestasikan. "Tidak ada hubungannya dengan uang sama-sekali. Inovasi berhubungan dengan orang-orang yang ada di perusahaan anda, bagaimana anda memimpin mereka menentukan apa yang akan anda peroleh." kata Jobs menegaskan.

Jobs adalah seorang jenius di bidang pemasaran yang mampu berpikir kreatif dan dengan demikian melihat peluang dari segala sudut. Sebagai contoh, pada tahun 2003, iTunes untuk Windows diluncurkan, Jobs mengandeng Pepsi dan AOL untuk melancarkan kampanye besar-besaran. Dalam satu event di San Francisco, Jobs menghadirkan sederetan selebriti yang berpenampilan modern, keren untuk mengendors produk tersebut. Dari U2's Bono sampai Dr. Dre sampai Mick Jagger, Jobs memahami bagaimana membuat iTunes menarik bagi kaum muda. Malam kampanye itu ditutup Sarah McLachlan membawakan dua lagu hitnya yang bisa diunduh secara ekslusif oleh pengguna iTunes. Kampanye ini memperlihatkan visi Jobs bahwa komputer adalah sesuatu yang sangat menarik dan kreatif serta kemampuannya merangkul masa.

Bagaimana Jobs dapat terus berinovasi? Ternyata pada saat dia berusia 17 tahun, dia pernah membaca suatu kalimat bijaksana yang mengatakan: "Jika anda menghadapi setiap hari baru seakan-akan itu merupakan hari terakhir anda di dunia, pastinya akan terjadi demikian suatu hari." Sejak itu, Jobs setiap pagi berdiri di depan cermin dan bertanya kepada dirinya sendiri apakah dia akan melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukannya pada hari terakhirnya di dunia ini? Jawabannya seringkali tidak, dan begitu banyak jawaban "tidak" maka Jobs tahu dia harus melakukan suatu perubahan, melakukan suatu hal baru.

Values and beliefs:

Nilai-nilai dan keyakinan adalah bahan bakar di balik semangat, dan secara spesifik apa yang dapat kita pelajari dari seorang Steve Jobs?
Tidak ada yang sepele, meskipun itu masih berupa titik-titik, dan Jobs mengajak kita untuk percaya bahwa suatu saat, titik-titik akan tersambung menjadi garis-garis. Setiap orang harus meyakini sesuatu dalam hidup ini—keberanian, naluri anda, nasib, kehidupan, karma, apa saja. Pendekatan ini tak pernah mengecewakan, dan membuat perbedaan dalam hidupku, kata Jobs. Dia juga percaya bahwa segala sesuatu karena suatu tujuan, dan bahkan ketika kita sulit melihat tujuannya pada saat ini, kita hanya perlu menenangkan diri sejenak dan berkeyakinan teguh bahwa segalanya pasti ada jalan keluarnya. Job juga sangat yakin bahwa memercayai keputusan yang telah diambilnya sangat penting, meskipun sulit namun akan memberikan hasil yang luar biasa.

Kebersediaan Jobs untuk mengambil jalan yang jarang dilalui orang lain membawanya tiba lebih dahulu dibandingkan para pesaingnya.

Dogma terkadang dapat mengunci kreativitas, karena itu Jobs membagikan nilai-nilai dan keyakinannya tentang hal ini. "Jangan terjebak oleh dogma, maksud saya ialah hidup berpatokan pada pemikiran orang lain. " Selanjutnya dia mengatakan: "Don't let the noise of others' opinions drown out your own inner voice. Instead, everyone should have the courage to follow their heart and intuition; they somehow already know what you truly want to become."

Jobs menyadari betapa pentingnya waktu ketika dia didiagnosa mengidap kanker pankreas pada tahun 2004 yang lalu. Dokternya memvonis umurnya tinggal tiga atau empat bulan lagi. Untunglah, setelah diperiksa dengan biopsy hari itu, kankernya ternyata jenis yang tidak umum dan dapat disembuhkan melalui tindakan operasi.

Identity (Identitas):

Jobs dikenal sebagai perfeksionis yang selalu mengutamakan kesempurnaan. Selain pengusaha yang sukses, Jobs merupakan "family man". Siapakah dirinya menurut seorang Jobs? Banyak legacy yang dapat kita jadikan sumber inspirasi dan teladan. Saya teringat ketika membaca buku yang ditulis John Scully 20 tahun lebih yang lalu, saat pertama saya mengenal identitas Steve Jobs. Saya sangat menyenangi buku tersebut, tapi tetap mengagumi sosok inovator Steve Jobs (walaupun waktu itu belum tahu dia akan "come back" ke Apple Company).

Spiritual atau Tujuan

Mungkin pidatonya di depan wisudawan Stanford University musim panas 2005 yang lalu pantas kita baca dan renungkan sambil membaca doa mengiringi perjalanannya ke dunia spirit. "Remembering that I'll be dead soon is the most important tool I've ever encountered to help me make the big choices in life. Because almost everything – all external expectations, all pride, all fear of embarrassment or failure – these things just fall away in the face of death, leaving only what is truly important."

Memanfaatkan waktu untuk kehidupan personal dan profesional telah dibuktikan oleh Steve Jobs dengan menghasilkan berbagai inovasi baru dan membawa Apple Company di puncak kesuksesan tujuh tahun terakhir ini. Semestinya dia juga telah mewujudkan berbagai mimpi menjadi kenyataan. Sejak dihadapkan pada maut, Jobs telah mendapatkan aspirasi baru tentang apa yang dapat dicapainya dalam hidup ini. "Remembering that you are going to die is the best way I know to avoid the trap of thinking you have something to lose. You are already naked. There is no reason not to follow your heart."

Selamat jalan, Steve Jobs. Dunia akan kehilangan seorang jenius seperti Anda. Namun dunia pun akan terus bermimpi dan berinovasi karena kau telah memberi inspirasi.

__,_._,___

Seorang ayah lebih berharga daripada 100 orang guru di sekolah.

 

Kadangkala kita berpikir hanya sepenggal cerita tetapi sudah menjadi mindset
kita untuk ditularkan, padahal belum tentu bermanfaat nilai kebaikannya
dibanding bilamana kita mau berpikir integrated kekuatan dari kedua kasih
sayang seorang Ibu...Ibu...Ibu... baru seorang Ayah. Beberapa kenyataan
ternyata keberhasilan anak yang tinggal dibesarkan seorang ayah banyak tidak
berhasilnya dalam perjalanan hidupnya dibandingkan hidup bersama seorang Ibu
yang mengasuhnya sebagai single earning for life.

Bagaimana dengan Seorang Ibu...bisakah kita membandingkannya dengan 300
orang guru disekolah? Masih jauh lebih berharga..........

Copas from milis...

"Statistik membuktikan bahwa orang² yg kehilangan kasih sayang dr ayahnya,
akan tumbuh dgn kelainan perilaku, kecenderungan bunuh diri, dan menjadi
kriminal yg kejam.

Sekitar 70% dr penghuni penjara dgn hukuman seumur hidup adalah orang² yg
bertumbuh tanpa ayah.

Para ayah,
Anda dirindukan dan dibutuhkan oleh anak² Anda.

Jangan habiskan seluruh energi dan pikiran di tempat kerja, sehingga waktu
tiba di rumah para ayah hanya memberikan "sisa-sisa" energi dan duduk
menonton TV.

Peluk anak² Anda, dengarkan cerita mereka, ajarkan kebenaran & moral.
Dan Anda tidak akan menyesal,
karena anak² Anda akan hidup sesuai jalan yang Anda ajarkan dan persiapkan.

Ayah yang sukses bukanlah pria paling kaya atau paling tinggi jabatannya di
perusahaan atau lembaga pemerintahan, tetapi seorang pria yg anaknya
berkata: "Aku mau menjadi seperti ayah" atau "Aku mau seorang suami yg
seperti ayah"

Seorang ayah lebih berharga daripada 100 orang guru di sekolah.

(George Herbert)
__,_._,___

CATATAN DAHLAN ISKAN, CEO NOTES, PLN: Senggolan Nazarudin

 


Senggolan Nazarudin

Dua kali nama PLN disenggol sedikit dalam kaitan dengan Nazaruddin yang kini lagi buron itu. Yang pertama PLN dikaitkan dengan tender batubara yang sampai membuat Nazaruddin bertengkar dengan partner bisnisnya. Yang kedua sekarang ini dalam kaitan dengan tender proyek PLTU Kaltim/Riau. Saya senang dua hal itu disebut-sebut. Pertama saya bisa numpang ngetop sebentar.Kedua,saya memiliki momentum untuk mengkampanyekan "PLN baru".

Soal batubara itu misalnya. Konon Nazaruddin memberi uang kepada Daniel Sinambela untuk modal ikut tender batubara di PLN. Daniel menang tender tapi tidak mengembalikan uangnya Nazaruddin. Daniel kemudian dihajar Nazaruddin. Daniel masuk tahanan. Yang terjadi adalah Daniel sebenarnya benar-benar menang tender. Bukan karena ada Nazaruddin didalamnya. Tender itu dilakukan dengan system auction, sehingga tidak ada peluang untuk diatur samasekali. Semua orang tahu system auction itu begitu transparansinya sehingga sangat kecil peluang untuk terjadi permainan. Daniel menang tender karena penawaran harganya memang sangat-sangat rendah.

Saking rendahnya, Daniel barangkali kesulitan mencari batubara yang baik dengan harga yang masih bisa memberikan keuntungan baginya. Maka batubara yang dikirim ke PLN pun batubara yang murah. Tentu tidak bisa memenuhi kualitas yang ditentukan PLN. Yang hebat, petugas PLN di lapangan berani menolak batubara ribuan ton tersebut. Akibat batubara Daniel ditolak oleh PLN, Daniel tidak mendapatkan uang dari PLN. Karena itu Daniel juga tidak bisa mengembalikan uangnya Nazaruddin. Nazaruddin pun kehilangan uang puluhan miliar rupiah gara-gara ketegasan PLN.

Seandainya petugas PLN takut kepada Nazaruddin dan menerima begitu saja batubara yang jelek itu tentu Nazaruddin bisa menyelamatkan uang nya yang puuhan miliar itu. Namun karena batubaranya ditolak maka lenyap kan uangnya yang sangat besar itu. Dalam hal ini saya bangga dengan petugas PLN di barisan paling depan tersebut. Seandainya pegawai PLN tersebut bisa disogok tentu semuanya beres. Toh batubara jelek itu sebentar lagi sudah tercampur dengan batubara ribuan ton lainnya. Tidak akan gampang ketahuan.

Tentu saja saya bangga dengan pegawai PLN di bagian penerimaan batubara itu. Saking bangganya sampai-sampai di DPR saya berseloroh : kalau saja petugas itu seorang wanita akan langsung saya ciumi dia!
Bagaimana dengan tender PLTU Kaltim/Riau yang disebut-sebut Nazaruddin sekarang ini?
Saya pun penasaran. Sungguh saya pun ingin tahu apa yang sebenarny aterjadi ?
Tender tersebut dimenangkan oleh konsorsium PT Adhikarya (Kaltim)dan konsorsium Rekayasa Industri (Riau). Sudah saya cek berulang-ulang bahwa proses tender sangat bersih dan profesional. Sampai-sampai teman terbaik saya yang telah berjasa menyelamatkan hidup saya kalah di tender ini.
Pertanyaannya : siapakah yang memberi uang kepada Nazaruddin terkait dengan proyek ini?
Apakah orang PLN ? Atau pemenang tender ?Sebaiknya ini diusut. Saya sangat berkepentingan dengan hasil pengusutan ini. Kalau orang PLN yang memberikan uang, darimana asal-usul uang itu dan dengan tujuan apa?

Namun kalau, misalnya, pemenang tender yang memberi uang ke Nazaruddin, untuk apa dia memberi uang?
Bukankah dia menang tender bukan karena bantuan Nazaruddin ?
Apakah justru dia mengira menang tender itu berkat dukungan Nazaruddin ?
Tentu saya tidak tahu. Saya justru bertanya-tanya dalam hati. Kalau benar begitu untuk apa pemenang tender itu memberi uang ke Nazaruddin ? Sedekah ? Sumbangan?

Mestinya itu bukan sogok karena dia memenangkan tender bukan karena jasa Nazaruddin. Saya penasaran atas pertanyaan-pertanyaan saya sendiri itu. Karena itu saya mencoba mencari tahu.
Hasil penelusuran saya agak mengecewakan : ternyata masih banyak peserta tender yang tidak percaya diri akan kemampuan mereka,lalu punya backing orang kuat. Mereka belum percaya bahwa PLN sudah berubah. Mereka belum percaya bahwa di PLN bisa berubah. Mereka tidak percaya bahwa backing itu sekarang tidak ada gunanya. Itulah sebabnya mengapa masih ada peserta tender yang merasa perlu memiliki backing.

Keberadaan backing itu sendiri punya dua cerita. Ada peserta tender yang memang mencari backing. Ada juga justru si backing yang mencari-cari peserta tender. Terutama, yang diincar adalah peserta yang sudah kelihatan punya peluang untuk menang. Si backing lantas menakut-nakuti si peserta tender kalau dia tidak dikawal bisa saja kalah.

Emosi peserta tender itu pun menjadi labil. Di satu pihak dia sudah berada di ambang kemenangan. Peserta yang lolos tender tinggal sedikit, katakanlah tiga. Kejiwaannya pun menjadi kemrungsung. Dalam keadaan kemrungsung seperti itu dia ditakut-takuti oleh si backing. Kalau tidak pakai backing dia akan dikalahkan. Ketika mengucapkan kata "akan dikalahkan" itu bisa saja si backing seolah-olah sudah bicara dengan pemilik proyek. Dalam situasi seperti itu peserta tender memilih jalan yang paling save : diterima saja tawaran backing itu.

Celakanya tidak mustahil si backing tidak hanya mendatangi satu peserta tapi juga peserta tender lainnya. Dengan demikian siapapun yang menang backing pulalah yang paling menang. Saya sudah bisa menemukan cara bagaimana menyelenggarakan tender yang bersih. Bahkan sudah mempraktekkannya setahun terakhir ini. Tender-tender di PLN tidak akan terpengaruh oleh backing siapapun.

Bahkan dalam tender terbesar dalam sejarah PLN bulan lalu, yakni tender proyek Rp 30 triliun di Jateng, PLN berhasil mengabaikan tekanan para backing yang tidak hanya dari dalam negeri tapi juga luar negeri. Proyek Kaltim dan Riau itu tidak ada apa-apanya dibanding proyek di Jateng itu. Tapi PLN berhasil lolos dari segala tekanan. PLN sudah tahu bagaimana menyelenggarakan tender yang bersih, tapi belum tahu bagaimana cara meyakinkan peseta tender agar menyadari bahwa backing sudah tidak ada gunanya!
__,_._,___

Mari Menulis Dan Berbenah Diri

 



Bahkan seorang Manager atau Direktur pun perlu terampil menulis. Mengapa? Oh, begitu banyak manfaat dari aktivitas menulis. Antara lain melatih kita untuk berpikir runut, atau menata sesuatu secara lebih terstruktur. Perhatikan contoh sederhana ini: "Aku memanggil orang itu papa" dan "Orang itu memanggil aku papa". Kata-kata dalam kalimat itu sama semua. Hanya urutannya saja yang berbeda, namun maknanya bertolak belakang hingga 180 derajat. Dalam bisnis pun, runutan dan logika seperti itu berlaku. Demikian pula dalam kehidupan di luar bisnis. Berlatih menulis, berdampak besar kepada kemampuan kita dalam mengelola kehidupan kita sendiri. Maka boleh jadi, kini saatnya untuk belajar menuangkan gagasan lewat tulisan.  
Banyak orang yang ingin 'bisa' menulis. Tetapi tidak tahu bagaimana melakukannya. Ini aneh. Soalnya, setiap saat jemari tangan kita menempel terus pada key board gadget komunikasi. Jadi, bukan tidak tahu bagaimana cara menulis. Melainkan tidak menyadari jika dirinya sudah bisa menulis. Jika Anda melihat saya sering menulis, bukan berarti saya sudah mahir menulis. Sapai hari ini, lebih dari seribu tulisan atau artikel saya sudah dipublikasikan. Tetapi, kemampuan menulis saya masih belum sampai ke puncaknya. Saya menyadari bahwa menulis itu adalah sebuah proses pembelajaran tiada henti. Bahkan bisa jadi, tulisan saya hari ini merupakan ralat dari hasil pemikiran saya dimasa lalu. Jadi lewat menulis, kita belajar untuk terus membenahi diri. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar menulis untuk membenahi diri, saya ajak memulainya dengan memahami 5 prinsip Natural Intelligence berikut ini:   
1.      Temukanlah kisahmu sendiri. Apa yang harus saya tulis? Itu pertanyaan yang sering menghalangi kita untuk menulis. Sederhana saja; temukan kisahmu sendiri yang bisa menginspirasi orang lain. Jika Anda anak orang kaya, tentu banyak orang yang ingin tahu seperti apa sih kehidupan orang kaya itu. Jika Anda anak orang miskin, banyak orang ingin tahu bagaimana cara Anda berhasil keluar dari kemiskinan. Jika Anda Manager atau Direktur, minimal bawahan Anda ingin mengetahui bagaimana cara Anda membangun karir. Kalau umur Anda 40 tahun, bisa dibayangkan betapa banyaknya kisah menarik untuk Anda tuangkan dalam sebuah karya tulis. Bahkan sekalipun selama 40 tahun itu Anda 'hanya' menjadi tukang menghayal. Banyak lho, orang yang ingin mengetahui 'halayan-halayan' Anda yang mengasyikan dan imajinatif. Sungguh, Anda memiliki begitu banyak kisah yang layak untuk ditulis. Dan karena hanya Anda pribadi yang memiliki kisah itu, maka tulisan Anda pasti sangat unik sehingga tidak mungkin orang lain bisa menirunya.
2.      Temukanlah keunikan tulisanmu sendiri. Menulis itu seperti mencantumkan tanda tangan. Selain goresan-goresannya yang khas, didalamnya juga tersimpan 'sidik jari' kita. Makanya, tulisan setiap orang memiliki keunikan. Masalahnya, banyak orang yang tergoda untuk meniru tulisan orang lain. Tidak perlu takut keunikan Anda akan ditolak oleh penerbit atau media cetak. Memang, banyak penerbit buku atau koran yang belum menghargai keunikan seorang penulis. Mereka masih terkungkung oleh pakem dan selera pasar, bahkan cenderung lalai terhadap aspek originalitasnya. Jadi, tidak heran jika ada penerbit buku besar dan koran terkenal yang kecolongan menerbitkan 'karya tulis' bagus yang belakangan diketahui sebagai hasil jiplakan. Bagi penulis yang baik, sikap penerbit seperti itu sangat mengesalkan. Tetapi sekarang, begitu banyak alternatif media yang bersedia menerima keunikan tulisan Anda. So, bangunlah keunikan tulisan Anda melampaui pakem-pakem yang mengungkung dunia penerbitan umum. Karena dengan keunikan itu, Anda benar-benar memberi 'nilai tambah' kepada dunia. Bukan sekedar memenuhi semesta dengan sesuatu yang itu-itu saja.
3.      Bangunlah kredibilitas pribadi. Bagi seorang penulis, kredibilitas itu boleh dibilang segala-galanya. Tanpa kredibilitas pribadi, harga diri seorang penulis menjadi sangat rendah sekali. Bagaimana cara seorang penulis membangun kredibilitasnya? Dengan tidak menjiplak tulisan orang lain. Ada professor yang diberhentikan dari institusi pendidikan bergengsi tempatnya memberi kuliah. Ada Doctor dari perguruan tinggi beken yang dicabut gelarnya. Ada pula pengarang yang dituntut karena melanggar hak cipta. Semua hal yang saya sebutkan ini terjadi karena orang-orang ini terbukti menjadi plagiator tulisan orang lain. Para penjiplak sering mengira bahwa kebiasaan buruknya tidak akan ketahuan. Mereka keliru. Saya mengetahui jika beberapa tulisan saya dijiplak oleh orang lain, lalu diklaim seolah itu tulisan mereka. Kemudian jiplakan itu dimuat di berbagai media bahkan dalam buku yang dicetak secara profesional. Dari mana saya tahu soal itu? Sebagian besar diketahui karena ada sahabat-sahabat saya yang memberi tahu. "Kok ini mirip sekali dengan tulisanmu ya?" Begitu ketahuan suka menjiplak, kredibilitas seseorang langsung jatuh tersungkur. Bisakah Anda membayangkan; betapa hancurnya kredibilitas diri Anda jika sampai ketahuan Anda itu seorang penjiplak tulisan orang lain? Maka bangunlah kredibilitas Anda. Dan jagalah terus agar tidak ternoda.
4.      Tulislah, maka jadilah dia sebuah tulisan.  Bagaimana cara membuat sebuah tulisan? Gampang; tulislah. Sibukkan jemari tangan Anda untuk menulis. Maka otak Anda sudah tidak lagi disibukkan oleh kebingungan tentang apa yang akan Anda tulis. Menulis apa? Apapun yang Anda ingin tulis. Pokoknya ya tulis saja. Tentang kucing Anda. Tentang sepatu pink Anda. Tentang cinta Anda. Tentang kambing Anda. Tentang, apapun. Bukankah belum ada orang yang menulis tentang semua itu? Hmmh, tulisan Anda dijamin orisinil deh. Kalau ikut kursus menulis, boleh tidak? Oh, boleh saja. Jika Anda menilai itu akan membantu Anda untuk menjadi seorang penulis yang lebih baik. Tetapi, seperti belajar bahasa Inggris; Anda tidak akan menjadi pintar hanya dengan mengikuti kelas kursusnya. Anda harus mempraktekannya, bukan? So, jika Anda ingin mengetahui dan mengadopsi ilmu menulis saya, silakan ikuti. Ilmu menulis saya hanya satu kok, yaitu: Tulislah.
5.      Panjangkanlah Umurmu. Orang yang panjang umur itu bukanlah mereka yang usianya mencapai ratusan tahun. Melainkan mereka yang meninggalkan sesuatu bagi dunia yang pernah ditinggalinya. Orang itu akan tetap dikenal setelah kematiannya selama peninggalannya masih dikenal orang. Anda meninggalkan apa? Perusahaan. Tanah. Rumah. Emas. Deposito. Itu bagus. Saya sih belum bisa meninggalkan semuanya itu. Selain butuh biaya besar, juga rentan habis dalam sekejap mata. Ada pula yang meninggalkan kepahlawanannya. Tapi saya juga tidak tahu bagaimana menjadi pahlawan di zaman ini. Tidak semua orang bisa memberikan peninggalan serupa itu. Tapi, mungkin kita semua bisa meninggalkan sesuatu lewat tulisan yang pernah kita buat. Berapa banyak nama yang Anda kenal, namun tidak pernah bertemu orangnya? Anda hanya mengenalnya lewat tulisan-tulisan yang menginspirasinya. Beberapa nama itu sudah pada meninggal. Tapi masih sering disebut-sebut di ruang kelas atau di forum-forum khusus. Namanya mungkin sudah tidak lagi disebut. Tapi ilmu yang pernah ditebarkannya menjadi bagian dari kehidupan seseorang. Maka tulislah tentang sesuatu yang bernilai dari dalam diri Anda. Dan biarkan orang lain menikmatinya, lalu mengambil hikmah darinya. Dan menjadikannya bagian positif dalam kehidupannya. Semoga pesan, semangat, dan nilai-nilai yang Anda tebarkan menjadi sarana untuk memanjangkan umur Anda.
Di zaman ketika manusia belum mengenal tulisan, mereka bersusah payah mendokumentasikan sejarahnya dalam gambar dan simbol. Di zaman ketika kita sudah mahir menulis, mengapa kita tiba-tiba kebingungan harus menulis apa. Ayo, menulislah. Karena anak buah Anda membutuhkan inspirasi dari atasannya yang jarang bisa bertatap muka. Tulislah, karena ilmu Anda dibutuhkan orang lain. Tulislah karena seseorang membutuhkan inspirasi dari Anda. Tulislah. Karena bahkan Tuhan pun menuliskan semua tindakan dan perbuatan kita. Maka menulis, bisa dilakukan sambil berbenah diri.


__,_._,___

PENCOBAAN DISAAT KELIMPAHAN



Lukas 4:1-13

"Supaya iman kamu jangan bergantung kepada hikmat manusia,
tetapi pada kekuatan ALLAH." ~ 1 Koritus 2:5

Indonesia menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.  Inilah garis besar janji TUHAN kepada Indonesia yang disampaikan oleh banyak nabi/Hamba TUHAN dalam dan luar negeri setelah selesainya WPA (World Prayer Assembly) 2012 yang lalu.  Salah satu nubuatan penting adalah dari Rick Reading --seorang Hamba TUHAN dari Jerusalem-- yang menyampaikan nubuatan bahwa kegerakan akhir zaman akan dilakukan oleh 3 (tiga) bangsa yang digambarkan dengan Kuda, Unta dan Gajah.  Kuda melambangkan Korea yang bergerak dengan sangat cepat dan membawa api kebangkitan rohani.  Lalu datanglah Unta yang melambangkan Cina; membawa restorasi ekonomi dan kekayaan bangsa-bangsa dalam perjalannya menuju Jerusalem.  Ketiga binatang ini bergerak dari timur menuju Tanah Perjanjian.  Namun kemudian datanglah Gajah yang melambangkan Indonesia; yang walaupun kelihatan lebih lambat daripada Kuda dan Unta, namun kemanapun ia melangkahkan kakinya bumi bergetar dan kekuatan jahat menjadi ketakutan dan berhamburan, dengan kekuatannya Gajah akan membawa kayu-kayu (kekayaan) dan menyeret bangsa-bangsa kembali menghadap Tahta TUHAN di Jerusalem. Ketika Gajah ini memekikkan suaranya, maka seperti sofar yang mengumandangkan kemuliaan TUHAN telah turun. Haleluya!

TUHAN sedang membawa kita naik ke level yang lebih tinggi; dari Pemulihan kepada Kepenuhan (from recovery to wholeness).

Hati kita tentu bersukacita mendengarkan hal ini semua.  Kita juga sudah melihat dan merasakan bahwa pemulihan itu sedang terus terjadi di Indonesia, dan tentu juga di dalam Gereja, COOL dan keluarga kita.  Namun jangan kita menjadi lengah, tetapi tetap berjaga-jaga karena si jahat tidak akan pernah suka ketika anak-anak TUHAN diberkati.  Kita juga jangan menjadi lengah terhadap diri kita sendiri ketika Pemulihan dan Kepenuhan itu terwujud dalam hidup kita.  Tantangan terbesar bagi anak-anak TUHAN bukanlah pada saat penderitaan atau pada saat melewati padang gurun kehidupan, tetapi justru pada saat kita masuk level Pemulihan dan Kepenuhan.

Hari ini mari kita belajar dari TUHAN YESUS bagaimana IA berhasil menghadapi 3 (tiga) tantangan yang juga hari-hari ini banyak kita hadapi, khususnya memasuki era Kepenuhan yang TUHAN berikan.  Apakah ketiga tantangan/cobaan tersebut?

1.  Keinginan untuk Memuaskan Diri Sendiri (ayat 2-4).

Pada saat kepenuhan dan kelimpahan tercurah, maka keinginan untuk memuaskan nafsu --baik secara tubuh dan jiwa-- menjadi sangat besar.  YESUS berpuasa di padang gurun dengan satu tujuan: menunjukkan ketaatan dan penyerahan diri penuh kepada kehendak, pemeliharaan dan kuasa ALLAH BAPA.  Dan itu pula yang seharusnya kita lakukan setiap waktu: berfokus pada keinginan ALLAH dan bukan pada kehendak pribadi.  Setiap manusia tentu membutuhkan "roti" (kebutuhan jasmani/jiwa) dalam hidupnya, tetapi menjadi sangat salah apabila mendahulukan hal ini daripada mendahulukan kehendak ALLAH.  Pada saat berkat penuh itu TUHAN berikan kepada kita, pada saat itulah motivasi dan prioritas hidup kita diuji: kehendak kita sendiri atau kehendak TUHAN yang kita dahulukan.  Itulah sebabnya YESUS kembali menegaskan bahwa hidup kita bukan bergantung pada "roti" tetapi kebenaran Firman TUHAN.  Dan Firman TUHAN mengatakan untuk kita mendahulukan Dia maka segala sesuatunya ("roti") akan ditambahkan kepada kita (Matius 6:33).  Saat kita taat kepada Firman TUHAN/kehendakNya maka kekuatan daripadaNya-lah yang memungkinkan kita untuk melawan cobaan menyenangkan nafsu pribadi.

Keinginan terbesar dalam hidup kita haruslah untuk Menyenangkan dan Menjalankan kehendak TUHAN.  Bukan kehendak kita.

2.  Memperoleh Kekayaan, Kuasa dan Pengaruh dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan Kehendak/Kebenaran Firman TUHAN (ayat 5-8).

Pada masa TUHAN memberikan berkat dan kelimpahan, berhati-hatilah agar tidak terjebak pada keinginan untuk semakin berkuasa dan bertambah kaya, karena cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan.  Menjadi kaya tidak salah tetapi ingin menjadi kaya (cinta uang) akan merusak segala sesuatunya.  Ketika seseorang menjadikan bertambah kaya prioritas utama hidupnya, maka cepat atau lambat ia akan melakukan segala macam cara, termasuk yang dilarang Firman TUHAN sekalipun, untuk mendapatkanya.  Bahkan bisa saja termasuk membuat perjanjian dengan kuasa gelap; mengikuti tahyul, menghitung hari baik, merancang tata letak yang "hoki", korupsi dan sebagainya.  Semua ini kekejian di mata TUHAN.  Itu semua adalah cara-cara dari iblis dan bukan caranya TUHAN.

Ingatlah bahwa segala sesuatu yang ada pada kita sekarang adalah berasal dari TUHAN.  Oleh karena itu haruslah kita gunakan sesuai dengan kehendakNya, untuk membawa kemuliaan dan kesaksian bagi nama TUHAN.  Penyembahan sejati kita akan terlihat daripada bagaimana kita menghormati TUHAN, yaitu dengan cara bagaimana kita mengelola dan menggunakan berkat yang TUHAN berikan kepada kita.  Ingatlah bagaimana Daud --yang sangat diberkati oleh TUHAN luarbiasa-- mengelola kekayaan yang ia terima sesuai dengan kehendak TUHAN dan ia pergunakan untuk memuliakan nama TUHAN.  Ketika kita mempergunakan kekayaan, kuasa dan pengaruh yang TUHAN berikan kepada kita untuk memuliakan-Nya, maka IA akan memastikan kita tetap memiliki semuanya itu.

3.  Menyalahgunakan Kekuasaan dan Pengaruh (ayat 9-12).
Sejalan dengan TUHAN membawa kita naik level, maka tingkat kuasa/ pengaruhmu tentu juga meningkat.  Namun sekali lagi, hati-hatilah jangan sampai menyalahgunakannya.  TUHAN YESUS yang memiliki kuasa saja tidak serta-merta "iseng" lompat dari bubungan/atap  Bait ALLAH hanya untuk membuktikan Dia punya kuasa/pengaruh atas malaikat-malaikat.  Jangan coba-coba untuk menyalahkan kekuasaan atau pengaruh yang TUHAN berikan kepadamu.  Kita diberkati untuk menjadi berkat, kita diberi kuasa dan pengaruh untuk membawa dampak positif, untuk memperhatikan bawahan/orang-orang dibawah tanggung-jawab kita, menyuarakan kebenaran dan keadilan dan untuk menolong mereka yang membutuhkannya.  Jangan pernah mencoba untuk menyalahgunakan kekuasaan dan pengaruh untuk kepentingan pribadi atau sesuatu yang bertentangan dengan kehendak TUHAN.  TUHAN-lah yang mengangkat kita dan memberi kita kuasa/pengaruh, Dia juga dapat menariknya kembali dari kita apabila kita menyalahgunakannya.

Warning!

Hanya dengan kekuatan dari TUHAN sajalah yang dapat membawa kita kepada kemenangan atas ketiga tantangan/pencobaan diatas.  Bagian kita adalah tetap berfokus, taat dan percaya kepada TUHAN --seperti yang YESUS KRISTUS lakukan.  Dan...waspadalah!  Karena iblis tidak akan pernah tinggal diam; dia akan menunggu "waktu yang baik" bagi dia, yaitu waktu kita lengah (ayat 13).  Tetapi selama kita tetap berfokus, taat dan percaya kepada TUHAN, maka tidak akan ada waktu yang baik bagi iblis untuk menyerang kita.  Jika ALLAH dipihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Roma 8:31) [CS/2013]

Mataku tertuju padaMu
Sgnap hidupku kuserahkan padaMu
Bimbing aku masuk rencanaMu
'Tuk membesarkan K'rajaanMu
Kumau mengikuti kehendakMu ya Bapa,
Kumau s'lalu menyenangkan hatiMu