- Diberkati untuk Memberkati

Keluarga Adalah Peran Penting Dalam Kesuksesan Yang Kita Raih

Siapapun dari kita termasuk saya pasti pernah membayangkan atau bahkan merasakan alangkah indahnya bila bahagia dan sukses kita berada di tengah keluarga bersama istri dan (anak-anak tercinta). Menjalani kehidupan bersama dalam suka dan duka yang merupakan karunia dari Sang Khalik. Bagaimana dengan kondisi kita saat ini, apaakah bisa telah, pernah, atau berusaha atau bahkan hanya sekedar bermimpi untuk mendapatkannya ? Seberapa penting arti keluarga bagi keberhasilan yang kita raih ? atau sebaliknya apakah keluarga juga dapat menjadi penghalang sebuah keberhasilan yang ingin kita capai ?

Ada sebuah cerita sederhana akan pentingnya keberhasilan dan kekayaan yang diperoleh dengan kasih sayang hadir bersama. Suatu ketika, ada seorang wanita karir yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan.  Wanita itu tidak mengenal mereka semua.  Wanita itu berkata: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut". Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang?"

Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar". "Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suami mu kembali", kata pria itu.

Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini".

Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam. "Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama", kata pria itu hampir bersamaan.  "Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seseorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya,  "sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria  berjanggut  lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Kasih-sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh  masuk  ke rumahmu."

Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. "Ohho...menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan." Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita."


Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah.  "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih-sayang yang masuk ke dalam?  Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-sayang." Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si Kasih-sayang ini ke dalam. Dan malam ini, Si Kasih-sayang menjadi teman santap malam kita." 




Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu.  "Siapa diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini." 

Si Kasih-sayang bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah.  Ohho..ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta.  Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. "Aku hanya mengundang si Kasih-sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?


Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar.  Namun, karena Anda mengundang si Kasih-sayang, maka, kemana pun Kasih-sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih-sayang, maka kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih-sayang yang bisa melihat.  Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup  ini."

Cerita singkat diatas, menggambarkan pentingnya arti kasih sayang dalam dalam keluarga dan hubungan yang harmonis antara kesuksesan yang kita peroleh diiringi dengan kekayaan yang kita dapat dengan menyatunya kasih sayang berjalan beriringan.

Cobalah kita renungkan dan pahami sejenak, apakah memang perasaan damai dan tenteram dalam keluarga yang bersemayam di hati membantu memudahkan kaki menapak anak tangga kesuksesan ? menurut saya benar adanya. Mengapa demikian, karena memiliki keluarga yang harmonis dan utuh adalah memilih arti yang penting dalam hidup kita yang memampukan kita menahan dasyat dan kerasnya gelombang kehidupan.  

Sebaliknya, dapat saja keluarga adalah sebagi pemicu hancurnya bangunan cemerlang karir yang telah ditata puluhan tahun. Mengapa demikian,  bisa jadi karena komitmen terhadap nilai-nilai kebaikan bersama sudah tidak bisa dipertahankan dan sudah berubah, kemampuan pengendalian diri sudah berkurang, terlalu banyak pengaruh diluar sana yang tak sanggup diatasi dengan baik, atau  bahkan sudah leburnya figur teladan dalam keluarga. Peran penting suami atau ayah yang hebat, tentu saja tak luput dari pentingnya peran dan fungsi yang dijalani oleh istri atau ibu dari anak-anaknya yang hebat, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, cinta kasih, perhatian, dan dukungannya hingga sang suami sebagai ayah dari anak-anaknya merasakan kedamaian dan ketenteraman hati hingga dengan tersenyum dan penuh semangat menjalani aktivitasnya memperoleh nafkah dan menggapai suksesnya.

Tentu saja kita sering mendengar banyak orang yang sukses dalam pekerjaan dan karirnya serta usahanya tetapi tidak bertahan lama ? apa penyebabnya ? tidak tahan dengan banyak terpaan angin kencang yang siap merobohnya atau terlalu terbuai dengan nikmatnya kesuksesan hingga melupakan orang-orang yang berjasa terhadap kesuksesannya yang kapan saja suskes karir yang  dibangunnya bertahun-tahun akan terpuruk. Realita yang terjadi apa yang kita lihat adalah ironi, ada yang hebat dan dipuja di kantornya tatapi banyak mendapatkan masalah di keluarganya karena perilaku negatif anak-anaknya, ada yang karirnya hebat hancur oleh perilaku istrinya dan anaknya, ada juga yang begitu hebat dan dihormati di lingkungan sosialnya tetapi tidak dihargai dan dihormati keluarganya. Begitu kontras, bukan !

Carilah waktu untuk renungkan mengapa bisa terjadi demikian, bisa jadi banyak penyebab mengapa semua ini bisa terjadi.  Apakah memang kita tidak pernah punya waktu yang cukup untuk kesedar mengoreksi diri karena terlalu sibuk dengan segala uruan kantor dan bisnis hingga tidak sempat membagi waktu untuk keluarga. Waktu keluarga hanya diberikan sebagain kecil saja bahkan sangat sedikit hingga membuat kikisnya hubungan harmonis keluarga karena miskinnya komunikasi dan interaksi. Atau kita tidak menjadikan rumah tempat bernaung keluarga tercinta sebagai istana kita dan bagian dari sarana kita ibadah tuk mendekatkan diri serta meningkatkan hubungan kita dengan Sang Pencipta. Atas kita tidak menjadikan rumah dan keluarga kita sebagai tempat bernaung ilmu dan pengalaman yang bisa kita bagi kepada orang-orang yang kita cintai di rumah.  Atau kita tidak menjadi rumah dan keluarga sebagai benteng dan pembersih diri dari berbagai macam cobaan, berbagai bentuk ancaman yang dapat menggangu diri dan keluarga karena kekuatan tali temali kasih tidak terbentuk dengan kuat hingga keharmonis bisa dihancurkan dengan berbagai macam cara dan usaha dari luar rumah dan keluarga. Atau kita tidak menjadikan rumah dan keluarga sebagai bentuk pembinaan untuk generasi penerus kesuksesan kita dimasa mendatang. Dan berbagai penyebab lainnya. Wallahualam...

Dari sharing saya diatas, apakah kita masih mengganggap keluarga memiliki peran yang kecil dalam kesuksesan yang kita raih ? Apakah masih menilai kasih sayang dan cinta kasih keluarga kecil artinya dalam bagian kesuksesan kita ? atau bahkan sebaliknya kita menggangap keluarga adalah faktor yang paling penting dalam kehidupan dan kesuksesan kita. Marilah kita bersama memahami peran pentingnya sebuah keluarga yang hermonis bagian dari keberhasilan yang akan dan sudah kita raih. 

Mohamad Yunus Cht CPHR MNLP

1 comments:

Post a Comment